Israel Larang Konsulat Spanyol di Yerusalem Layani Warga Palestina di Tepi Barat
Jum'at, 24 Mei 2024 - 18:14 WIB
TEL AVIV - Israel memutuskan hubungan antara Konsulat Spanyol di Yerusalem Timur dan warga Palestina di Tepi Barat.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz mengatakan, “Sebagai tanggapan terhadap pengakuan Spanyol atas negara Palestina dan seruan anti-Semit dari wakil perdana menteri Spanyol untuk tidak hanya mengakui negara Palestina tetapi juga 'membebaskan Palestina dari sungai hingga laut,' Saya telah memutuskan memutuskan hubungan antara perwakilan Spanyol di Israel dan warga Palestina.”
Katz telah memutuskan “melarang Konsulat Spanyol di Yerusalem memberikan layanan kepada warga Palestina dari Tepi Barat.”
“Jika individu yang bodoh dan penuh kebencian ini ingin memahami apa yang sebenarnya dicari oleh Islam radikal, dia harus mempelajari 700 tahun pemerintahan Islam di Al-Andalus, sekarang Spanyol,” ujar Katz.
Hal ini terjadi setelah Spanyol mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan mengakui Negara Palestina mulai tanggal 28 Mei dan pernyataan wakil perdana menteri Spanyol, yang menyerukan “pembebasan Palestina dari sungai hingga laut.”
Komentar Wakil Perdana Menteri Spanyol Yolanda Diaz muncul kemarin di akhir video media sosial di mana dia menjelaskan langkah Spanyol mengakui negara Palestina hanyalah permulaan.
Ini adalah pertama kalinya Israel berupaya menghukum negara-negara yang mengakui Negara Palestina.
Spanyol, Norwegia dan Irlandia pada Rabu mengumumkan keputusan mereka mengakui Negara Palestina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz mengatakan, “Sebagai tanggapan terhadap pengakuan Spanyol atas negara Palestina dan seruan anti-Semit dari wakil perdana menteri Spanyol untuk tidak hanya mengakui negara Palestina tetapi juga 'membebaskan Palestina dari sungai hingga laut,' Saya telah memutuskan memutuskan hubungan antara perwakilan Spanyol di Israel dan warga Palestina.”
Katz telah memutuskan “melarang Konsulat Spanyol di Yerusalem memberikan layanan kepada warga Palestina dari Tepi Barat.”
“Jika individu yang bodoh dan penuh kebencian ini ingin memahami apa yang sebenarnya dicari oleh Islam radikal, dia harus mempelajari 700 tahun pemerintahan Islam di Al-Andalus, sekarang Spanyol,” ujar Katz.
Hal ini terjadi setelah Spanyol mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan mengakui Negara Palestina mulai tanggal 28 Mei dan pernyataan wakil perdana menteri Spanyol, yang menyerukan “pembebasan Palestina dari sungai hingga laut.”
Komentar Wakil Perdana Menteri Spanyol Yolanda Diaz muncul kemarin di akhir video media sosial di mana dia menjelaskan langkah Spanyol mengakui negara Palestina hanyalah permulaan.
Ini adalah pertama kalinya Israel berupaya menghukum negara-negara yang mengakui Negara Palestina.
Spanyol, Norwegia dan Irlandia pada Rabu mengumumkan keputusan mereka mengakui Negara Palestina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda