Macron Berharap Prancis Tidak Berperang Melawan Rusia
Senin, 13 Mei 2024 - 08:58 WIB
Komentar Macron menggemakan pernyataan sebelumnya mengenai potensi pengiriman pasukan Barat ke Ukraina.
Pada bulan Februari, presiden dari negara NATO tersebut menolak untuk mengesampingkan kemungkinan NATO melakukan serangan di lapangan, dan mengeklaim bahwa kredibilitas Uni Eropa akan berkurang menjadi nol jika Ukraina dikalahkan.
Beberapa bulan kemudian dia mendesak negara-negara Uni Eropa untuk meningkatkan belanja militer dan produksi senjata mereka guna mengurangi ketergantungan pada Washington.
Presiden Perancis mengulangi pernyataannya dalam sebuah wawancara dengan The Economist awal bulan ini, dengan menyebut Kremlin sebagai ancaman utama terhadap keamanan Uni Eropa dan mengatakan bahwa mempertahankan opsi untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina diperlukan sebagai “seruan peringatan", sambil mempertahankan pendekatan ambiguitas strategis.
Moskow mengkritik “pembicaraan berbahaya” yang dilakukan Macron, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengeklaim bahwa presiden Prancis mungkin menggunakan Russophobia dan taktik menakut-nakuti untuk memenuhi ambisinya memimpin Uni Eropa.
Pada bulan Februari, presiden dari negara NATO tersebut menolak untuk mengesampingkan kemungkinan NATO melakukan serangan di lapangan, dan mengeklaim bahwa kredibilitas Uni Eropa akan berkurang menjadi nol jika Ukraina dikalahkan.
Beberapa bulan kemudian dia mendesak negara-negara Uni Eropa untuk meningkatkan belanja militer dan produksi senjata mereka guna mengurangi ketergantungan pada Washington.
Presiden Perancis mengulangi pernyataannya dalam sebuah wawancara dengan The Economist awal bulan ini, dengan menyebut Kremlin sebagai ancaman utama terhadap keamanan Uni Eropa dan mengatakan bahwa mempertahankan opsi untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina diperlukan sebagai “seruan peringatan", sambil mempertahankan pendekatan ambiguitas strategis.
Moskow mengkritik “pembicaraan berbahaya” yang dilakukan Macron, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengeklaim bahwa presiden Prancis mungkin menggunakan Russophobia dan taktik menakut-nakuti untuk memenuhi ambisinya memimpin Uni Eropa.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda