Media AS: Arab Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel
Jum'at, 03 Mei 2024 - 08:39 WIB
RIYADH - Bloomberg, media yang berbasis di Amerika Serikat (AS), melaporkan bahwa para warga negara Arab Saudi menghadapi maraknya penangkapan karena mengkritik Israel di media sosial.
Itu terjadi dalam beberapa bulan terakhir ketika serangan militer Zionis Israel terus berlanjut di Gaza, Palestina.
Menurut laporan Bloomberg, Kamis (2/5/2024), salah satu yang ditangkap adalah seorang eksekutif yang terlibat dalam inisiatif pembangunan ekonomi Putra Mahkota Mohammed bin Salman termasuk Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi.
Yang lain ditangkap setelah mendesak para warga untuk memboikot merek-merek Amerika yang beroperasi di kerajaan. Ada juga seorang tokoh media yang mengatakan Israel tidak boleh dimaafkan.
Sumber yang dekat dengan pemerintah Arab Saudi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membenarkan maraknya penangkapan tersebut. Namun, menurutnya, itu dilatarbelakangi oleh kekhawatiran atas potensi ancaman terhadap keamanan negara dari pengaruh pro-Iran.
Belum ada catatan resmi berapa banyak orang yang ditangkap sejak 7 Oktober 2023 karena menyuarakan keprihatinan atas tindakan Israel di Gaza.
Tindakan keras ini bertepatan dengan upaya berkelanjutan Amerika Serikat untuk memfasilitasi normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
Selama kunjungan baru-baru ini ke negara Teluk tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa negosiasi intensif selama seminggu terakhir telah membuat kedua pihak “berpotensi hampir mencapai penyelesaian".
Itu terjadi dalam beberapa bulan terakhir ketika serangan militer Zionis Israel terus berlanjut di Gaza, Palestina.
Menurut laporan Bloomberg, Kamis (2/5/2024), salah satu yang ditangkap adalah seorang eksekutif yang terlibat dalam inisiatif pembangunan ekonomi Putra Mahkota Mohammed bin Salman termasuk Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi.
Yang lain ditangkap setelah mendesak para warga untuk memboikot merek-merek Amerika yang beroperasi di kerajaan. Ada juga seorang tokoh media yang mengatakan Israel tidak boleh dimaafkan.
Sumber yang dekat dengan pemerintah Arab Saudi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membenarkan maraknya penangkapan tersebut. Namun, menurutnya, itu dilatarbelakangi oleh kekhawatiran atas potensi ancaman terhadap keamanan negara dari pengaruh pro-Iran.
Belum ada catatan resmi berapa banyak orang yang ditangkap sejak 7 Oktober 2023 karena menyuarakan keprihatinan atas tindakan Israel di Gaza.
Tindakan keras ini bertepatan dengan upaya berkelanjutan Amerika Serikat untuk memfasilitasi normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
Selama kunjungan baru-baru ini ke negara Teluk tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa negosiasi intensif selama seminggu terakhir telah membuat kedua pihak “berpotensi hampir mencapai penyelesaian".
tulis komentar anda