Deretan Kelompok Bersenjata yang Berperang dengan Junta Myanmar
Senin, 29 April 2024 - 21:21 WIB
YANGON - Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi hampir tiga tahun lalu, memicu protes massal yang berubah menjadi perlawanan bersenjata setelah tentara merespons dengan kekuatan brutal. Namun kini, nasib junta militer justru mengalami kemunduran dan kekalahan karena menghadapi kelompok pemberontak.
Kelompok pemberontak bersenjata di Myanmar yang besar terdiri dari tiga institusi. Mereka bergabung dalam Aliansi Tiga Persaudaraan. Mereka n terdiri dari kelompok etnis bersenjata: Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA).
Foto/AP
Tentara Arakan (AA), sebuah kelompok etnis bersenjata di Myanmar, mengatakan mereka menguasai kota perdagangan strategis sejak awal tahun ini, memberikan pukulan telak kepada para jenderal yang memimpin kudeta pada tahun 2021, dan menambah daftar tentara baru-baru ini.
Tentara Arakan menguasai Paletwa di Negara Bagian Chin terletak di sepanjang sungai Kaladar dekat perbatasan India dan Bangladesh, dan merupakan bagian dari proyek pelabuhan laut bernilai jutaan dolar yang akan segera menghubungkan India ke Myanmar.
Melansir Al Jazeera, tentara Arakan didirikan pada tahun 2009, Tentara Arakan diyakini memiliki sekitar 30.000 tentara. Mereka mengatakan mereka berjuang untuk memulihkan kedaulatan masyarakat multi-etnis Arakan di negara bagian Rakhine di bagian barat.
Kelompok tersebut telah merekrut pasukan dari Rohingya, kelompok minoritas yang sebagian besar Muslim dari Rakhine, yang menjadi sasaran tindakan keras militer brutal dan kini menjadi subyek kasus genosida di Mahkamah Internasional.
Kelompok pemberontak bersenjata di Myanmar yang besar terdiri dari tiga institusi. Mereka bergabung dalam Aliansi Tiga Persaudaraan. Mereka n terdiri dari kelompok etnis bersenjata: Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA).
Deretan Kelompok Bersenjata yang Berperang dengan Junta Myanmar
1. Tentara Arakan (AA)
Foto/AP
Tentara Arakan (AA), sebuah kelompok etnis bersenjata di Myanmar, mengatakan mereka menguasai kota perdagangan strategis sejak awal tahun ini, memberikan pukulan telak kepada para jenderal yang memimpin kudeta pada tahun 2021, dan menambah daftar tentara baru-baru ini.
Tentara Arakan menguasai Paletwa di Negara Bagian Chin terletak di sepanjang sungai Kaladar dekat perbatasan India dan Bangladesh, dan merupakan bagian dari proyek pelabuhan laut bernilai jutaan dolar yang akan segera menghubungkan India ke Myanmar.
Melansir Al Jazeera, tentara Arakan didirikan pada tahun 2009, Tentara Arakan diyakini memiliki sekitar 30.000 tentara. Mereka mengatakan mereka berjuang untuk memulihkan kedaulatan masyarakat multi-etnis Arakan di negara bagian Rakhine di bagian barat.
Kelompok tersebut telah merekrut pasukan dari Rohingya, kelompok minoritas yang sebagian besar Muslim dari Rakhine, yang menjadi sasaran tindakan keras militer brutal dan kini menjadi subyek kasus genosida di Mahkamah Internasional.
2. Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA):
tulis komentar anda