Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Simulasikan Serangan Balik Nuklir
Selasa, 23 April 2024 - 09:31 WIB
Kim Jong-un awasi latihan simulasi serangan balik nuklir Korea Utara. Foto/via NDTV
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengawasi langsung latihan simulasi "serangan balik nuklir" pada hari Senin.
Itu diumumkan kata kantor berita pemerintah setempat, KCNA, pada Selasa (23/4/2024). Manuver itu merupakan yang terbaru dari serangkaian uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang sepanjang tahun ini.
Militer Korea Selatan mengumumkan bahwa Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek pada hari Senin. Militer Jepang juga mengonfirmasi peluncuran tersebut.
"Latihan tersebut melibatkan unit roket ganda superbesar yang mencapai sasaran pulau mereka sekitar 352 kilometer (219 mil) jauhnya," tulis KCNA, yang dilansir AFP.
"Kim mengpresiasi tingkat akurasi dan serangan yang tinggi dari roket-roket tersebut," lanjut laporan KCNA.
Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa rudal-rudal tersebut terbang dari wilayah Pyongyang sejauh sekitar 300 kilometer sebelum akhirnya jatuh di perairan timur semenanjung Korea.
Peluncuran tersebut adalah yang kedua dalam waktu kurang dari seminggu yang dilakukan Pyongyang—yang pada hari Jumat menguji hulu ledak superbesar yang dirancang untuk rudal jelajah strategis, menurut media pemerintah Korut.
Militer Seoul mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi peluncuran rudal jelajah pada saat hari itu.
Peluncuran ini dilakukan setelah sekutu Pyongyang, Moskow, pada bulan Maret menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk secara efektif mengakhiri pemantauan PBB terhadap pelanggaran sanksi terhadap pemerintahan Kim Jong-un atas program nuklir dan senjatanya.
Itu diumumkan kata kantor berita pemerintah setempat, KCNA, pada Selasa (23/4/2024). Manuver itu merupakan yang terbaru dari serangkaian uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang sepanjang tahun ini.
Militer Korea Selatan mengumumkan bahwa Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek pada hari Senin. Militer Jepang juga mengonfirmasi peluncuran tersebut.
"Latihan tersebut melibatkan unit roket ganda superbesar yang mencapai sasaran pulau mereka sekitar 352 kilometer (219 mil) jauhnya," tulis KCNA, yang dilansir AFP.
"Kim mengpresiasi tingkat akurasi dan serangan yang tinggi dari roket-roket tersebut," lanjut laporan KCNA.
Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa rudal-rudal tersebut terbang dari wilayah Pyongyang sejauh sekitar 300 kilometer sebelum akhirnya jatuh di perairan timur semenanjung Korea.
Peluncuran tersebut adalah yang kedua dalam waktu kurang dari seminggu yang dilakukan Pyongyang—yang pada hari Jumat menguji hulu ledak superbesar yang dirancang untuk rudal jelajah strategis, menurut media pemerintah Korut.
Militer Seoul mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi peluncuran rudal jelajah pada saat hari itu.
Peluncuran ini dilakukan setelah sekutu Pyongyang, Moskow, pada bulan Maret menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk secara efektif mengakhiri pemantauan PBB terhadap pelanggaran sanksi terhadap pemerintahan Kim Jong-un atas program nuklir dan senjatanya.
(mas)
tulis komentar anda