Kematian dan Kehancuran Terjadi saat Warga Gaza Merayakan Idulfitri yang Suram
Rabu, 10 April 2024 - 11:11 WIB
GAZA - Di jantung Jalur Gaza , di mana Idulfitri seharusnya menjadi saat perayaan, kenyataannya akan sangat berbeda karena perang Israel yang sedang berlangsung menghancurkan harapan untuk hidup normal.
Ketika dunia Muslim bersiap untuk menandai akhir Ramadan, warga Palestina di Gaza dihadapkan pada reruntuhan rumah mereka, kelaparan, bom, dan peluru dalam konflik yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Melansir Marroco World News, wilayah yang terkepung, yang merupakan rumah bagi lebih dari 1,7 juta warga Palestina, telah menjadi pusat serangan Israel yang tiada henti, yang membuat penduduknya berada dalam ketakutan dan ketidakpastian yang tiada henti.
Apa yang seharusnya menjadi saat yang penuh kegembiraan telah dibayangi oleh momok kematian dan kehancuran.
Ketika konflik yang sudah berlangsung selama enam bulan telah berlalu, Gaza menjadi bukti ketahanan masyarakatnya dalam menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan jumlah pengungsi yang sangat besar, dengan lebih dari 1,7 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak pecahnya konflik.
Situasinya sangat buruk, dengan peringatan PBB mengenai kelaparan yang “diperkirakan dan akan segera terjadi” di Gaza utara. Jumlah orang yang menghadapi “tingkat bencana” kelaparan meningkat hampir dua kali lipat sejak bulan Desember lalu. Hal ini menggambarkan gambaran suram krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.
Meskipun banyak kematian dan kehancuran yang terjadi, salat Idul Fitri masih bergema di jalan-jalan Gaza, sebuah bukti semangat pantang menyerah masyarakatnya. Namun ketika jumlah korban tewas terus meningkat dan ribuan lainnya terluka, jumlah korban akibat perang brutal ini menjadi semakin nyata.
Angka terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza memberikan gambaran yang mengerikan, dengan setidaknya 38 orang dibunuh oleh Pasukan Pendudukan Israel (IOF) dalam 24 jam terakhir saja.
Hal ini menjadikan total korban tewas menjadi 33.207 orang, dan lebih dari 75.933 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober.
Gaza kini berada di jurang bencana kemanusiaan dengan lebih dari 576.000 warga Palestina berada di ambang kelaparan, demikian peringatan para pakar PBB dan pekerja bantuan.
Ketika dunia Muslim bersiap untuk menandai akhir Ramadan, warga Palestina di Gaza dihadapkan pada reruntuhan rumah mereka, kelaparan, bom, dan peluru dalam konflik yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Melansir Marroco World News, wilayah yang terkepung, yang merupakan rumah bagi lebih dari 1,7 juta warga Palestina, telah menjadi pusat serangan Israel yang tiada henti, yang membuat penduduknya berada dalam ketakutan dan ketidakpastian yang tiada henti.
Apa yang seharusnya menjadi saat yang penuh kegembiraan telah dibayangi oleh momok kematian dan kehancuran.
Ketika konflik yang sudah berlangsung selama enam bulan telah berlalu, Gaza menjadi bukti ketahanan masyarakatnya dalam menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan jumlah pengungsi yang sangat besar, dengan lebih dari 1,7 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak pecahnya konflik.
Situasinya sangat buruk, dengan peringatan PBB mengenai kelaparan yang “diperkirakan dan akan segera terjadi” di Gaza utara. Jumlah orang yang menghadapi “tingkat bencana” kelaparan meningkat hampir dua kali lipat sejak bulan Desember lalu. Hal ini menggambarkan gambaran suram krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.
Meskipun banyak kematian dan kehancuran yang terjadi, salat Idul Fitri masih bergema di jalan-jalan Gaza, sebuah bukti semangat pantang menyerah masyarakatnya. Namun ketika jumlah korban tewas terus meningkat dan ribuan lainnya terluka, jumlah korban akibat perang brutal ini menjadi semakin nyata.
Angka terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza memberikan gambaran yang mengerikan, dengan setidaknya 38 orang dibunuh oleh Pasukan Pendudukan Israel (IOF) dalam 24 jam terakhir saja.
Hal ini menjadikan total korban tewas menjadi 33.207 orang, dan lebih dari 75.933 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober.
Gaza kini berada di jurang bencana kemanusiaan dengan lebih dari 576.000 warga Palestina berada di ambang kelaparan, demikian peringatan para pakar PBB dan pekerja bantuan.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda