Israel Akui Ketangguhan Hizbullah! 2 Pangkalan Militer Zionis Diserang Pejuang Lebanon
Sabtu, 30 Maret 2024 - 20:40 WIB
GAZA - Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan para pejuangnya melakukan dua serangan terpisah terhadap pangkalan militer Israel di Khirbet Maar dan Raheb. Itu menunjukkan tentara Israel harus mengakui ketangguhan pejuang Hizbullah.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Hizbullah mengatakan serangan itu terjadi masing-masing pada Sabtu pukul 12:20 siang dan 12:45 siang. Melansir Al Jazeera, Hizbullah bahwa rudal dan peluru artileri digunakan dalam serangan tersebut.
Tentara Israel dan Hizbullah telah saling baku tembak secara rutin di perbatasan Israel-Lebanon sejak perang di Gaza dimulai.
Sementara itu, Andrea Tenenti, juru bicara pasukan penjaga perdamaian PBB, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa organisasi tersebut sedang menyelidiki dengan cermat ledakan yang melukai empat personelnya pagi ini di Lebanon selatan.
Dia memperingatkan bahwa meningkatnya serangan lintas batas berisiko memicu “konflik yang lebih luas”.
“Kita harus sangat berhati-hati untuk mendapatkan semua informasi, informasi terverifikasi dari sumber kita sendiri, untuk menyelesaikan laporan investigasi dan menyerahkannya ke Dewan Keamanan PBB,” kata Tenenti.
“Kami memiliki 10.500 pasukan penjaga perdamaian yang bekerja 24/7 di sepanjang Jalur Biru untuk memantau dan mencoba meredakan situasi,” katanya. Dia menyerukan semua pihak untuk menghentikan “pertempuran tembak” dan bergerak menuju “solusi diplomatis”.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati telah menelepon kepala Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk menyatakan solidaritasnya setelah personel badan tersebut menjadi “target”.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Hizbullah mengatakan serangan itu terjadi masing-masing pada Sabtu pukul 12:20 siang dan 12:45 siang. Melansir Al Jazeera, Hizbullah bahwa rudal dan peluru artileri digunakan dalam serangan tersebut.
Tentara Israel dan Hizbullah telah saling baku tembak secara rutin di perbatasan Israel-Lebanon sejak perang di Gaza dimulai.
Sementara itu, Andrea Tenenti, juru bicara pasukan penjaga perdamaian PBB, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa organisasi tersebut sedang menyelidiki dengan cermat ledakan yang melukai empat personelnya pagi ini di Lebanon selatan.
Dia memperingatkan bahwa meningkatnya serangan lintas batas berisiko memicu “konflik yang lebih luas”.
“Kita harus sangat berhati-hati untuk mendapatkan semua informasi, informasi terverifikasi dari sumber kita sendiri, untuk menyelesaikan laporan investigasi dan menyerahkannya ke Dewan Keamanan PBB,” kata Tenenti.
“Kami memiliki 10.500 pasukan penjaga perdamaian yang bekerja 24/7 di sepanjang Jalur Biru untuk memantau dan mencoba meredakan situasi,” katanya. Dia menyerukan semua pihak untuk menghentikan “pertempuran tembak” dan bergerak menuju “solusi diplomatis”.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati telah menelepon kepala Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk menyatakan solidaritasnya setelah personel badan tersebut menjadi “target”.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda