Meta Lenyapkan Akun Facebook dan Instagram Ayatollah Khamenei, Ini Alasannya
Jum'at, 09 Februari 2024 - 11:12 WIB
SAN FRANCISCO - Meta mengumumkan bahwa pihaknya telah menghapus akun Facebook dan Instagram Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Alasannya, akun-akun tersebut telah melanggar kebijakan konten Meta.
“Kami telah menghapus akun-akun ini karena berulang kali melanggar kebijakan 'Dangerous Organisations & Individuals' kami," kata perusahaan media sosial Amerika Serikat (AS) tersebut kepada AFP, Jumat (9/2/2024).
Meskipun Meta tidak menyebutkan perang Israel-Hamas, perusahaan tersebut berada di bawah tekanan untuk melarang Khamenei sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel.
Setelah serangan itu, Khamenei mendukung serangan berdarah yang dilakukan Hamas, namun membantah keterlibatan Iran.
Dia juga secara terbuka mendukung pembalasan Palestina terhadap pengeboman Israel di Gaza serta serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok Houthi Yaman.
Khamenei, yang berkuasa di Iran selama 35 tahun, memiliki lima juta pengikut di Instagram.
“Dalam upaya mencegah dan menghentikan dampak buruk di dunia nyata, kami tidak mengizinkan organisasi atau individu yang menyatakan misi kekerasan atau terlibat dalam kekerasan untuk hadir di platform kami,” demikian kebijakan yang menjadi dasar keputusan Meta.
Meta juga mengatakan akan menghapus pemujaan, dukungan dan representasi berbagai organisasi dan individu berbahaya.
Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat.
Instagram dan Facebook dilarang di Iran, namun masyarakat Iran menggunakan jaringan pribadi virtual atau VPN untuk menghindari pembatasan dan mengakses situs web atau aplikasi terlarang, termasuk Facebook, Twitter, dan YouTube milik AS.
Alasannya, akun-akun tersebut telah melanggar kebijakan konten Meta.
“Kami telah menghapus akun-akun ini karena berulang kali melanggar kebijakan 'Dangerous Organisations & Individuals' kami," kata perusahaan media sosial Amerika Serikat (AS) tersebut kepada AFP, Jumat (9/2/2024).
Baca Juga
Meskipun Meta tidak menyebutkan perang Israel-Hamas, perusahaan tersebut berada di bawah tekanan untuk melarang Khamenei sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel.
Setelah serangan itu, Khamenei mendukung serangan berdarah yang dilakukan Hamas, namun membantah keterlibatan Iran.
Dia juga secara terbuka mendukung pembalasan Palestina terhadap pengeboman Israel di Gaza serta serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok Houthi Yaman.
Khamenei, yang berkuasa di Iran selama 35 tahun, memiliki lima juta pengikut di Instagram.
“Dalam upaya mencegah dan menghentikan dampak buruk di dunia nyata, kami tidak mengizinkan organisasi atau individu yang menyatakan misi kekerasan atau terlibat dalam kekerasan untuk hadir di platform kami,” demikian kebijakan yang menjadi dasar keputusan Meta.
Meta juga mengatakan akan menghapus pemujaan, dukungan dan representasi berbagai organisasi dan individu berbahaya.
Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat.
Instagram dan Facebook dilarang di Iran, namun masyarakat Iran menggunakan jaringan pribadi virtual atau VPN untuk menghindari pembatasan dan mengakses situs web atau aplikasi terlarang, termasuk Facebook, Twitter, dan YouTube milik AS.
(mas)
tulis komentar anda