Kronologi AS dan Inggris Bombardir Houthi Yaman dari Laut dan Udara
Selasa, 23 Januari 2024 - 10:07 WIB
6. Amerika dan Inggris umumkan delapan situs di Yaman menjadi target serangan besar-besaran. Pada serangan besar pertama 11 Januari, lebih dari 60 situs di 28 lokasi menjadi target.
Menurut pejabat AS, salah satu target serangan semalam adalah Pangkalan Udara Al Dailami serta lokasi peluncuran rudal dan fasilitas penyimpanan senjata untuk rudal balistik dan drone.
Militer Amerika dan Inggris, dalam sebuah pernyataan bersama, mengatakan operasi mereka didukung oleh Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
Mereka berdalih serangan besar ini sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan Houthi terhadap pelayaran internasional dan komersial serta kapal Angkatan Laut Amerika yang transit di Laut Merah.
“Serangan tepat pada hari Senin dimaksudkan untuk mengganggu dan melemahkan upaya Houthi yang mengancam perdagangan global dan kehidupan para pelaut," bunyi pernyataan bersama militer AS dan Inggris, yang dilansir Fox News, Selasa (23/1/2024).
“Serangan hari ini secara khusus menargetkan lokasi penyimpanan bawah tanah Houthi dan lokasi yang terkait dengan kemampuan pengawasan udara dan rudal Houthi."
“Lebih dari tiga puluh serangan Houthi terhadap kapal internasional dan komersial sejak pertengahan November merupakan tantangan internasional," imbuh pernyataan bersama tersebut.
“Tujuan kami tetap untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah, namun mari kita tegaskan kembali peringatan kami kepada para pemimpin Houthi: kami tidak akan ragu untuk membela nyawa dan arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia yang menghadapi ancaman berkelanjutan,” sambung militer AS dan Inggris.
“Kami dapat memberitahu Anda bahwa kami mengamati dampak serangan di delapan lokasi. Menilai bahwa kami memang menghancurkan rudal, sistem udara tak berawak, dan tempat penyimpanan senjata.”
Kemungkinan jatuhnya korban jiwa di Yaman masih dalam penilaian. Kelompok Houthi belum berkomentar lebih lanjut.
Menurut pejabat AS, salah satu target serangan semalam adalah Pangkalan Udara Al Dailami serta lokasi peluncuran rudal dan fasilitas penyimpanan senjata untuk rudal balistik dan drone.
Militer Amerika dan Inggris, dalam sebuah pernyataan bersama, mengatakan operasi mereka didukung oleh Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
Mereka berdalih serangan besar ini sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan Houthi terhadap pelayaran internasional dan komersial serta kapal Angkatan Laut Amerika yang transit di Laut Merah.
“Serangan tepat pada hari Senin dimaksudkan untuk mengganggu dan melemahkan upaya Houthi yang mengancam perdagangan global dan kehidupan para pelaut," bunyi pernyataan bersama militer AS dan Inggris, yang dilansir Fox News, Selasa (23/1/2024).
“Serangan hari ini secara khusus menargetkan lokasi penyimpanan bawah tanah Houthi dan lokasi yang terkait dengan kemampuan pengawasan udara dan rudal Houthi."
“Lebih dari tiga puluh serangan Houthi terhadap kapal internasional dan komersial sejak pertengahan November merupakan tantangan internasional," imbuh pernyataan bersama tersebut.
“Tujuan kami tetap untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah, namun mari kita tegaskan kembali peringatan kami kepada para pemimpin Houthi: kami tidak akan ragu untuk membela nyawa dan arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia yang menghadapi ancaman berkelanjutan,” sambung militer AS dan Inggris.
“Kami dapat memberitahu Anda bahwa kami mengamati dampak serangan di delapan lokasi. Menilai bahwa kami memang menghancurkan rudal, sistem udara tak berawak, dan tempat penyimpanan senjata.”
Kemungkinan jatuhnya korban jiwa di Yaman masih dalam penilaian. Kelompok Houthi belum berkomentar lebih lanjut.
tulis komentar anda