Mengapa Amerika Serikat Selalu Keroyokan dalam Menyerang Musuh? Terbaru di Yaman
Sabtu, 13 Januari 2024 - 09:30 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) seringkali menggunakan strategi serangan kolektif atau yang dikenal sebagai "keroyokan" dalam operasi militer mereka terhadap musuh.
Salah satu contoh terbaru dari pendekatan ini terlihat dalam serangan militer AS di Yaman yang melibatkan 10 negara.
Gedung Putih menyebut pernyataan bersama dari pemerintah Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan (Korsel), Inggris, dan Amerika Serikat yang mengatakan mereka “tidak akan ragu untuk membela nyawa dan melindungi arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia”.
“Menanggapi berlanjutnya serangan Houthi yang ilegal, berbahaya, dan mengganggu stabilitas terhadap kapal-kapal, termasuk pelayaran komersial, yang transit di Laut Merah, angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Inggris, dengan dukungan dari Belanda, Kanada, Bahrain, dan Australia, melakukan serangan gabungan sesuai dengan hak yang melekat pada pertahanan diri individu dan kolektif, sesuai dengan Piagam PBB, terhadap sejumlah sasaran di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi,” ungkap pernyataan Gedung Putih.
Lantas mengapa Amerika Serikat cenderung mengadopsi strategi keroyokan dalam serangan militer mereka dan bagaimana hal ini tercermin dalam konflik terbaru di Yaman?
Keuntungan Strategi Keroyokan
Amerika Serikat cenderung mengadopsi strategi keroyokan karena mereka menghargai pentingnya kerjasama dengan sekutu-sekutu kunci.
Dengan melibatkan negara-negara lain, AS dapat memobilisasi sumber daya yang lebih besar, termasuk personel militer, teknologi, dan intelijen.
Salah satu contoh terbaru dari pendekatan ini terlihat dalam serangan militer AS di Yaman yang melibatkan 10 negara.
Gedung Putih menyebut pernyataan bersama dari pemerintah Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan (Korsel), Inggris, dan Amerika Serikat yang mengatakan mereka “tidak akan ragu untuk membela nyawa dan melindungi arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia”.
“Menanggapi berlanjutnya serangan Houthi yang ilegal, berbahaya, dan mengganggu stabilitas terhadap kapal-kapal, termasuk pelayaran komersial, yang transit di Laut Merah, angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Inggris, dengan dukungan dari Belanda, Kanada, Bahrain, dan Australia, melakukan serangan gabungan sesuai dengan hak yang melekat pada pertahanan diri individu dan kolektif, sesuai dengan Piagam PBB, terhadap sejumlah sasaran di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi,” ungkap pernyataan Gedung Putih.
Lantas mengapa Amerika Serikat cenderung mengadopsi strategi keroyokan dalam serangan militer mereka dan bagaimana hal ini tercermin dalam konflik terbaru di Yaman?
Keuntungan Strategi Keroyokan
1. Eksploitasi Kelebihan Sekutu
Amerika Serikat cenderung mengadopsi strategi keroyokan karena mereka menghargai pentingnya kerjasama dengan sekutu-sekutu kunci.
Dengan melibatkan negara-negara lain, AS dapat memobilisasi sumber daya yang lebih besar, termasuk personel militer, teknologi, dan intelijen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda