5 Alasan Amerika Serikat Menjadi Sekutu Terdekat Israel

Jum'at, 12 Januari 2024 - 22:22 WIB
AS dikenal sebagai sekutu terdekat Israel. Foto/Reuters
GAZA - Terlepas dari perbedaan politik yang terkadang membuat hubungan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi tegang, pecahnya perang di Gaza telah menegaskan kembali bahwa AS dan Israel tetap bersatu erat seperti sebelumnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat AS telah menegaskan kembali dukungan mereka yang teguh terhadap Israel – secara diplomatis, finansial, dan militer. Para pejabat AS juga mendesak Israel untuk mengambil “setiap tindakan pencegahan” agar tidak merugikan warga sipil ketika negara tersebut memerintahkan “pengepungan total” terhadap Gaza.

Meski begitu, AS tetap melanjutkan bantuan tanpa syaratnya kepada Israel, yang jumlahnya mencapai miliar dolar sejak Perang Dunia II – lebih besar daripada bantuan AS kepada negara lain. Meskipun para pejabat AS telah mengatakan bahwa mereka tidak akan mengirim pasukan ke Israel, AS juga tetap terlibat dalam mendukung militer dan pasukan keamanan Israel.

5 Alasan AS Menjadi Sekutu Terdekat Israel

1. Ikatan Sejarah



Foto/Reuters



Melansir Vox, AS mendukung pembentukan negara Yahudi setelah Perang Dunia II, namun pada dekade-dekade awal keberadaannya, ikatan tersebut tidak begitu menonjol. Presiden John F. Kennedy menekankan hal ini dengan menyebutnya sebagai “hubungan khusus,” yang didasarkan pada komitmen bersama terhadap hak Israel untuk hidup dalam damai, pada tahun 1962, dan hubungan tersebut baru benar-benar berkembang setelah Perang tahun 1967.

Perang tersebut menyebabkan Israel mengalahkan koalisi negara-negara Arab, dengan jumlah korban yang relatif sedikit dan hanya sedikit bantuan dari kekuatan luar, serta menduduki sebagian besar wilayah baru, termasuk Gaza dan Tepi Barat.

AS khawatir dengan pengaruh Soviet di wilayah tersebut dan bahwa konflik tersebut dapat berkembang menjadi perang proksi Perang Dingin jika konflik tersebut terus meningkat. Namun Israel segera mengakhirinya – dan menjadikan dirinya sekutu yang menarik pada saat AS sedang sibuk dengan Perang Vietnam dan tidak memiliki kesempatan untuk terlibat secara militer di Timur Tengah.

“Hal yang penting dari Perang tahun ’67 adalah Israel mengalahkan negara-negara Arab dalam waktu enam hari tanpa bantuan militer Amerika sama sekali,” kata Joel Beinin, seorang profesor Ilmu Sejarah Timur di Universitas Stanford. “Apa yang dikatakan AS adalah, 'Orang-orang ini bagus. Kami berada dalam kekacauan di Vietnam. Mari kita terhubung dengan mereka.’ Dan segala sesuatunya berkembang secara bertahap seiring berjalannya waktu," tuturnya dilansir Vox.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More