AS Nyatakan Dukung Demonstrasi Warga Lebanon
Minggu, 09 Agustus 2020 - 20:51 WIB
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Beirut mengatakan, pihaknya mendukung hak untuk protes damai oleh demonstran Lebanon. Foto/REUTERS
BEIRUT - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Beirut mengatakan, pihaknya mendukung hak untuk protes damai oleh demonstran Lebanon . Kedutaan AS kemudian mendorong semua yang terlibat untuk menahan diri dari melakukan aksi kekerasan.
"Rakyat Lebanon telah terlalu menderita dan berhak memiliki pemimpin yang mendengarkan mereka dan mengubah arah untuk menanggapi tuntutan populer akan transparansi dan akuntabilitas,” kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (9/8/2020).
( Baca juga: Bentrok dengan Polisi, Ratusan Demonstran di Lebanon Alami Luka-luka )
Sementara itu, menurut Palang Merah Lebanon dalam demonstrasi yang terjadi di sekitar Lapangan Martir di Beirut tengah dan gedung parlemen, 238 demonstran terluka, dengan 63 orang dirawat di rumah sakit.
Seperti diketahui, pusat kota Beirut berubah menjadi medan pertempuran antara polisi anti huru hara dan pengunjuk rasa, yang menuntut pengunduran diri para pemimpin politik. Perdana Menteri Hassan Diab menyerukan pemilihan parlemen lebih awal, tetapi pernyataannya tidak menenangkan para pengunjuk rasa.
Ketegangan terus meningkat di Beirut. Para peserta demonstrasi anti-pemerintah menyerbu gedung-gedung pemerintah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup. Menurut saluran Lebanon-24, demonstran juga menyerbu Asosiasi Bank Lebanon dan Kementerian Energi.
( Baca juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata pada Ribuan Demonstran di Beirut )
Aksi demonstrasi tersebut dipicu oleh ledakan dahsyat yang pada 4 Agustus merobek pelabuhan Beirut dan menimbulkan gelombang kejut, yang menghancurkan atau merusak sebagian besar infrastruktur kota. Menurut Kementerian Kesehatan, 158 orang tewas dalam ledakan itu dan lebih dari 6.000 lainnya terluka. Lebih dari 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
"Rakyat Lebanon telah terlalu menderita dan berhak memiliki pemimpin yang mendengarkan mereka dan mengubah arah untuk menanggapi tuntutan populer akan transparansi dan akuntabilitas,” kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (9/8/2020).
( Baca juga: Bentrok dengan Polisi, Ratusan Demonstran di Lebanon Alami Luka-luka )
Sementara itu, menurut Palang Merah Lebanon dalam demonstrasi yang terjadi di sekitar Lapangan Martir di Beirut tengah dan gedung parlemen, 238 demonstran terluka, dengan 63 orang dirawat di rumah sakit.
Seperti diketahui, pusat kota Beirut berubah menjadi medan pertempuran antara polisi anti huru hara dan pengunjuk rasa, yang menuntut pengunduran diri para pemimpin politik. Perdana Menteri Hassan Diab menyerukan pemilihan parlemen lebih awal, tetapi pernyataannya tidak menenangkan para pengunjuk rasa.
Ketegangan terus meningkat di Beirut. Para peserta demonstrasi anti-pemerintah menyerbu gedung-gedung pemerintah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup. Menurut saluran Lebanon-24, demonstran juga menyerbu Asosiasi Bank Lebanon dan Kementerian Energi.
( Baca juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata pada Ribuan Demonstran di Beirut )
Aksi demonstrasi tersebut dipicu oleh ledakan dahsyat yang pada 4 Agustus merobek pelabuhan Beirut dan menimbulkan gelombang kejut, yang menghancurkan atau merusak sebagian besar infrastruktur kota. Menurut Kementerian Kesehatan, 158 orang tewas dalam ledakan itu dan lebih dari 6.000 lainnya terluka. Lebih dari 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
(esn)
Lihat Juga :