DPR AS Resmi Ingin Gulingkan Presiden Joe Biden
Kamis, 14 Desember 2023 - 12:05 WIB
WASHINGTON - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) yang dikuasai Partai Republik pada Rabu memutuskan untuk membuka penyelidikan resmi pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.
Parlemen Amerika ingin menggulingkan Biden terkait skandal kesepakatan internasional kontroversial yang dilakukan putranya, Hunter Biden.
Presiden Biden mengecam upaya DPR sebagai tindakan yang dia sebut "tidak berdasar".
Partai Republik belum memberikan bukti korupsi yang dilakukan Presiden Biden sebagai acuan penyelidikan pemakzulan.
Meski DPR ingin memakzulkan Biden, Senat yang dipimpin Partai Demokrat kemungkinan besar tidak akan menghukum pemimpin Amerika tersebut bahkan jika penyelidikan itu mengarah pada persidangan pemakzulan yang sebenarnya.
Terlepas dari itu, prosedur tersebut menjamin Partai Republik memiliki platform baru dan penting untuk menyerang Biden saat dia berkampanye untuk terpilih kembali pada pemilu 2024—dan untuk mengalihkan perhatian dari persidangan pidana federal yang dihadapi penantangnya, Donald Trump.
Pemungutan suara 221 berbanding 212 dilakukan sesuai dengan garis ketat partai, dengan setiap anggota Partai Republik memberikan suara mendukungnya dan setiap anggota Partai Demokrat menentangnya.
Kalangan konservatif menuduh putra Presiden Biden yang bermasalah, Hunter, melakukan "perdagangan pengaruh"—yang secara efektif memperdagangkan nama keluarga dalam skema bayar untuk bermain selama urusan bisnisnya di Ukraina dan China.
Parlemen Amerika ingin menggulingkan Biden terkait skandal kesepakatan internasional kontroversial yang dilakukan putranya, Hunter Biden.
Presiden Biden mengecam upaya DPR sebagai tindakan yang dia sebut "tidak berdasar".
Partai Republik belum memberikan bukti korupsi yang dilakukan Presiden Biden sebagai acuan penyelidikan pemakzulan.
Meski DPR ingin memakzulkan Biden, Senat yang dipimpin Partai Demokrat kemungkinan besar tidak akan menghukum pemimpin Amerika tersebut bahkan jika penyelidikan itu mengarah pada persidangan pemakzulan yang sebenarnya.
Terlepas dari itu, prosedur tersebut menjamin Partai Republik memiliki platform baru dan penting untuk menyerang Biden saat dia berkampanye untuk terpilih kembali pada pemilu 2024—dan untuk mengalihkan perhatian dari persidangan pidana federal yang dihadapi penantangnya, Donald Trump.
Pemungutan suara 221 berbanding 212 dilakukan sesuai dengan garis ketat partai, dengan setiap anggota Partai Republik memberikan suara mendukungnya dan setiap anggota Partai Demokrat menentangnya.
Kalangan konservatif menuduh putra Presiden Biden yang bermasalah, Hunter, melakukan "perdagangan pengaruh"—yang secara efektif memperdagangkan nama keluarga dalam skema bayar untuk bermain selama urusan bisnisnya di Ukraina dan China.
tulis komentar anda