5 Penyebab Joe Biden Kehilangan Dukungan Muslim AS pada Pemilu 2024
Selasa, 12 Desember 2023 - 12:12 WIB
WASHINGTON - Halaman depan memuat foto Presiden Amerika Serikat Joe Biden berukuran penuh dan pesan yang jelas: “Dia kehilangan suara kami”, ditulis dengan huruf merah tebal.
Itu adalah judul utama Arab American News pada minggu lalu, sebuah publikasi mingguan bilingual dari Dearborn, Michigan, yang melayani populasi besar berbahasa Arab di wilayah tersebut.
Namun ketika Biden berkampanye untuk terpilih kembali pada tahun 2024, tajuk utama surat kabar tersebut menjadi penentu prospek Biden di kalangan pemilih Arab dan Muslim Amerika – dan bagaimana tawarannya diterima oleh komunitas mereka.
Foto/Reuters
Banyak warga Palestina, Arab, dan Muslim Amerika yang menyatakan frustrasi atas dukungan “tak tergoyahkan” pemerintahan Biden terhadap perang Israel di Gaza. Biden dan para pembantu utamanya telah merespons dengan upaya penjangkauan selama dua minggu terakhir, sebagai upaya untuk meredakan kemarahan.
Pertemuan tersebut mencakup pertemuan Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih pada akhir Oktober dengan para pendukung Arab dan Muslim, serta pengumuman strategi nasional pertama untuk memerangi Islamofobia pada tanggal 1 November.
Itu adalah judul utama Arab American News pada minggu lalu, sebuah publikasi mingguan bilingual dari Dearborn, Michigan, yang melayani populasi besar berbahasa Arab di wilayah tersebut.
Namun ketika Biden berkampanye untuk terpilih kembali pada tahun 2024, tajuk utama surat kabar tersebut menjadi penentu prospek Biden di kalangan pemilih Arab dan Muslim Amerika – dan bagaimana tawarannya diterima oleh komunitas mereka.
5 Penyebab Presiden Joe Biden Bisa Kalah pada Pemilu 2024
1. Membabi Buta Mendukung Israel
Foto/Reuters
Banyak warga Palestina, Arab, dan Muslim Amerika yang menyatakan frustrasi atas dukungan “tak tergoyahkan” pemerintahan Biden terhadap perang Israel di Gaza. Biden dan para pembantu utamanya telah merespons dengan upaya penjangkauan selama dua minggu terakhir, sebagai upaya untuk meredakan kemarahan.
Pertemuan tersebut mencakup pertemuan Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih pada akhir Oktober dengan para pendukung Arab dan Muslim, serta pengumuman strategi nasional pertama untuk memerangi Islamofobia pada tanggal 1 November.
2. Perubahan Retorika Tak Mempengaruhi Opini Publik
tulis komentar anda