Serangan Israel Makin Menggila di Seluruh Gaza usai AS Veto Resolusi PBB
Minggu, 10 Desember 2023 - 03:01 WIB
GAZA - Israel makin menggila dengan menggencarkan serangan brutal di seluruh wilayah Jalur Gaza dengan serangan udara dan artileri pada Sabtu (9/12/2023).
Tindakan barbar rezim kolonial Israel itu sehari setelah Amerika Serikat (AS) memveto resolusi PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk pertama kalinya menggunakan Pasal 99 Piagam PBB, yang memungkinkan seorang Sekjen PBB menyampaikan ancaman yang dilihatnya terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
Dia memperingatkan akan adanya “bencana kemanusiaan” di Gaza. Namun Wakil Duta Besar AS Robert Wood mengatakan pada Jumat bahwa menghentikan aksi militer akan memungkinkan Hamas terus menguasai Gaza dan “hanya menanam benih untuk perang berikutnya.”
Serangan brutal Israel itu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan menyandera lebih dari 240 orang.
Sebelumnya, Israel telah menangkap dan membunuh ribuan warga Palestina di wilayah pendudukan, serta menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa berulang kali.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban tewas di wilayah tersebut telah melampaui 17.400 orang selama dua bulan terakhir, dan lebih dari 46.000 orang terluka. Kementerian mengatakan 70% dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang sebagian Jalur Gaza dalam pemboman tanpa henti dan membabi-buta pada Sabtu.
Tindakan barbar rezim kolonial Israel itu sehari setelah Amerika Serikat (AS) memveto resolusi PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk pertama kalinya menggunakan Pasal 99 Piagam PBB, yang memungkinkan seorang Sekjen PBB menyampaikan ancaman yang dilihatnya terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
Dia memperingatkan akan adanya “bencana kemanusiaan” di Gaza. Namun Wakil Duta Besar AS Robert Wood mengatakan pada Jumat bahwa menghentikan aksi militer akan memungkinkan Hamas terus menguasai Gaza dan “hanya menanam benih untuk perang berikutnya.”
Serangan brutal Israel itu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan menyandera lebih dari 240 orang.
Sebelumnya, Israel telah menangkap dan membunuh ribuan warga Palestina di wilayah pendudukan, serta menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa berulang kali.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban tewas di wilayah tersebut telah melampaui 17.400 orang selama dua bulan terakhir, dan lebih dari 46.000 orang terluka. Kementerian mengatakan 70% dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang sebagian Jalur Gaza dalam pemboman tanpa henti dan membabi-buta pada Sabtu.
tulis komentar anda