Presiden Putin: Hanya Orang Berhati Keras yang Diam atas Bencana di Gaza
Sabtu, 04 November 2023 - 15:55 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hanya mereka yang “berhati keras” yang dapat dengan tenang melihat kejadian di Jalur Gaza, di mana Israel terus melakukan serangan udara dan darat selama hampir empat minggu.
Berbicara pada pertemuan di Moskow, Putin memperingatkan bahwa peristiwa tragis dapat digunakan untuk memicu kekerasan dan oleh karena itu kita perlu menjauhi emosi.
"Sangat mudah untuk melontarkan percikan api, sangat mudah. Dengan kengerian yang terjadi di sana, hal itu mudah dilakukan. ... Ketika Anda melihat penderitaan dan anak-anak yang berlumuran darah, tangan Anda mengepal dan air mata mengalir di mata Anda. Inilah reaksi dari orang normal mana pun. Kalau tidak ada reaksi seperti itu, berarti orang itu tidak punya hati, itu terbuat dari batu,” tegasnya, dilansir Anadolu.
Selain banyaknya korban jiwa, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta pengungsian, 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah kantong tersebut. Seruan internasional untuk gencatan senjata sejauh ini diabaikan oleh Tel Aviv.
Mengomentari kerusuhan sipil pada 29 Oktober di bandara wilayah pusat administrasi Dagestan Makhachkala, Rusia, Putin mengatakan serangan terhadap orang-orang Yahudi yang kembali dari Israel tidak dapat membantu warga Palestina.
“Semua peristiwa ini harus kita tanggapi dengan jernih, memahami di mana akar kejahatannya, dari mana asalnya,” tegasnya.
Presiden Rusia juga mengklaim bahwa senjata yang dipasok ke Kyiv muncul di Timur Tengah karena korupsi di Ukraina. "Sekarang mereka bilang senjata dari Ukraina bermunculan di Timur Tengah. Tentu saja karena mereka (Ukraina) menjualnya. Termasuk ke Taliban. Dan dari sana senjata itu menyebar ke mana-mana," ujarnya.
Berbicara pada pertemuan di Moskow, Putin memperingatkan bahwa peristiwa tragis dapat digunakan untuk memicu kekerasan dan oleh karena itu kita perlu menjauhi emosi.
"Sangat mudah untuk melontarkan percikan api, sangat mudah. Dengan kengerian yang terjadi di sana, hal itu mudah dilakukan. ... Ketika Anda melihat penderitaan dan anak-anak yang berlumuran darah, tangan Anda mengepal dan air mata mengalir di mata Anda. Inilah reaksi dari orang normal mana pun. Kalau tidak ada reaksi seperti itu, berarti orang itu tidak punya hati, itu terbuat dari batu,” tegasnya, dilansir Anadolu.
Selain banyaknya korban jiwa, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta pengungsian, 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah kantong tersebut. Seruan internasional untuk gencatan senjata sejauh ini diabaikan oleh Tel Aviv.
Mengomentari kerusuhan sipil pada 29 Oktober di bandara wilayah pusat administrasi Dagestan Makhachkala, Rusia, Putin mengatakan serangan terhadap orang-orang Yahudi yang kembali dari Israel tidak dapat membantu warga Palestina.
“Semua peristiwa ini harus kita tanggapi dengan jernih, memahami di mana akar kejahatannya, dari mana asalnya,” tegasnya.
Presiden Rusia juga mengklaim bahwa senjata yang dipasok ke Kyiv muncul di Timur Tengah karena korupsi di Ukraina. "Sekarang mereka bilang senjata dari Ukraina bermunculan di Timur Tengah. Tentu saja karena mereka (Ukraina) menjualnya. Termasuk ke Taliban. Dan dari sana senjata itu menyebar ke mana-mana," ujarnya.
(ahm)
tulis komentar anda