Netanyahu: Hamas Didukung Iran, Mengalahkannya Jadi Ujian Eksistensial bagi Israel
Minggu, 29 Oktober 2023 - 14:44 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa mengalahkan Hamas adalah “ujian eksistensial” bagi Israel. Dia juga memastikan perang militernya di Gaza akan lama dan sulit.
Dalam konferensi pers hari Sabtu bersama keluarga orang-orang yang disandera Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu, PM Israel itu menuduh bahwa 90 persen anggaran militer kelompok perlawanan Palestina tersebut berasal dari Iran.
“Kita harus mengalahkan Hamas karena ujian ini adalah ujian eksistensial bagi kami,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (29/10/2023).
“Iran mendukung Hamas. Saya kira 90 persen anggaran militer Hamas berasal dari Iran. Ia mendanai, mengorganisir, mengarahkannya,” paparnya.
Netanyahu melanjutkan, pertempuran di Jalur Gaza akan berlangsung lama dan sulit karena pasukan darat Israel beroperasi di wilayah Palestina selama lebih dari 24 jam.
“Perang di Jalur (Gaza) akan berlangsung lama dan sulit dan kami siap menghadapinya,” kata Netanyahu.
Netanyahu, yang mengumumkan bahwa perang telah memasuki tahap kedua, mengatakan upaya untuk membebaskan lebih dari 200 sandera akan terus berlanjut bahkan selama serangan darat terhadap Hamas di Gaza diluncurkan.
Dia mengatakan gagasan kesepakatan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina telah dibahas dalam kabinet perang Israel namun menolak menjelaskan lebih lanjut, dan mengatakan bahwa mengungkapkan rincian apa pun akan menjadi kontraproduktif.
Dalam konferensi pers hari Sabtu bersama keluarga orang-orang yang disandera Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu, PM Israel itu menuduh bahwa 90 persen anggaran militer kelompok perlawanan Palestina tersebut berasal dari Iran.
“Kita harus mengalahkan Hamas karena ujian ini adalah ujian eksistensial bagi kami,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (29/10/2023).
“Iran mendukung Hamas. Saya kira 90 persen anggaran militer Hamas berasal dari Iran. Ia mendanai, mengorganisir, mengarahkannya,” paparnya.
Netanyahu melanjutkan, pertempuran di Jalur Gaza akan berlangsung lama dan sulit karena pasukan darat Israel beroperasi di wilayah Palestina selama lebih dari 24 jam.
“Perang di Jalur (Gaza) akan berlangsung lama dan sulit dan kami siap menghadapinya,” kata Netanyahu.
Netanyahu, yang mengumumkan bahwa perang telah memasuki tahap kedua, mengatakan upaya untuk membebaskan lebih dari 200 sandera akan terus berlanjut bahkan selama serangan darat terhadap Hamas di Gaza diluncurkan.
Dia mengatakan gagasan kesepakatan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina telah dibahas dalam kabinet perang Israel namun menolak menjelaskan lebih lanjut, dan mengatakan bahwa mengungkapkan rincian apa pun akan menjadi kontraproduktif.
(mas)
tulis komentar anda