Kasus COVID-19 AS Tembus 1 Juta, Korban Jiwa Lebihi Korban Perang Vietnam

Rabu, 29 April 2020 - 22:23 WIB
Pekerja medis di Amerika Serikat saat mengevakuasi pasien COVID-19 yang meninggal. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Korban meninggal terkait pandemi virus corona COVID-19 di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai 59.284 orang hingga Rabu (29/4/2020) malam WIB. Angka itu melebihi jumlah tentara Amerika yang tewas dalam Perang Vietnam, yakni sekitar 58.000 jiwa.

Data worldometers yang dikutip SINDOnews.com pada pukul 22.00 WIB menunjukkan Amerika memiliki 1.036.417 kasus infeksi COVID-19 dengan 59.284 kematian dan sebanyak 143.098 pasien disembuhkan.

Menurut laporan Reuters, jumlah kasus infeksi virus corona di AS meningkat dua kali lipat dalam 18 hari dan merupakan sepertiga dari total kasus infeksi di dunia.

Ketika pandemi di AS parah, pejabat kesehatan masyarakat sejumlah negara bagian memperingatkan bahwa mereka kekuarangan pekerja terlatih dan alat tes yang terbatas.

Sekitar 30 persen dari kasus infeksi COVID-19 terjadi di negara bagian New York, pusat penyebaran wabah di AS, diikuti oleh negara bagian New Jersey, Massachusetts, California, dan Pennsylvania.



Menurut prediksi Universitas Washington yang dikutip para pejabat Gedung Putih, pandemi COVID-19 dapat merenggut lebih dari 74.000 nyawa manusia di AS hingga 4 Agustus mendatang.

Secara global, kasus infeksi COVID-19 telah melebihi 3 juta sejak wabah dimulai di China akhir tahun lalu. Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, memiliki kasus lima kali lebih banyak atau yang terparah di antara negara-negara yang terpukul oleh pandemi COVID-19 seperti Italia, Spanyol dan Prancis.

Selain melebihi korban Perang Vietnam, korban jiwa di AS akibat pandemi virus corona juga melebihi jumlah kematian akibat flu musiman dalam beberapa tahun terakhir, kecuali untuk musim 2017-2018. Data itu berasal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Kematian karena flu musiman berkisar dari 12.000 pada musim 2011-2012 hingga 61.000 selama 2017-2018.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More