Putin Dukung Pengajaran Bahasa Mandarin di Sekolah-sekolah Rusia

Minggu, 03 September 2023 - 05:15 WIB
Pelajar berbaris saat hari pertama masuk kelas di Sekolah Nomor 1636 di Moskow, Rusia, 1 September 2023. Foto/Sputnik/Maxim Blinov
MOSKOW - Rusia harus memperluas pembelajaran bahasa Mandarin dan bahasa-bahasa Asia lainnya di lembaga-lembaga pendidikan negara tersebut, mengingat semakin pentingnya benua ini bagi urusan dunia.

Presiden Vladimir Putin menegaskan hal itu pada Jumat (1/9/2023).

“Mengingat laju pembangunan negara-negara Asia, pusat kehidupan ekonomi dan politik secara bertahap akan beralih ke kawasan ini,” ujar Putin kepada sekelompok 30 siswa berprestasi di acara di Moskow yang menandai dimulainya tahun ajaran baru.

“Ini adalah proses yang benar-benar obyektif dan tidak bisa dihindari,” tegas dia.



Oleh karena itu, menurut dia, akan baik bagi pelajar Rusia untuk belajar bahasa Mandarin dan bahasa Asia lainnya, tanpa mengabaikan “vektor interaksi lain” dengan dunia.

Presiden mengingatkan, upaya mewujudkan hal tersebut bukanlah proses yang cepat karena memerlukan dana dan guru yang berkualitas.

“Tetapi kami akan melakukan ini, dengan mengandalkan landasan yang dibangun di masa lalu, karena studi Oriental di Uni Soviet dan sekarang di Rusia selalu berada pada tingkat tinggi, sebagaimana diakui oleh semua rekan kita yang bekerja di bidang ini,” ujar Putin.



Penasihat presiden bidang ilmu pengetahuan dan budaya, Andrey Fursenko, mengatakan pada awal pekan ini bahwa universitas-universitas Rusia harus secara bertahap memperkenalkan kursus bahasa Mandarin agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

“Apakah kita ingin mengimbangi sains?” Fursenko bertanya, sambil mencatat 30% dari seluruh makalah ilmiah berbahasa Mandarin pada saat ini.

Dia menjelaskan, “Kita tidak akan memaksakan hal ini kepada siapa pun, namun kita harus bergerak ke arah ini jika kita ingin tetap kompetitif.”

Fursenko mencatat Institut Fisika dan Teknologi Moskow (MFTI) baru-baru ini berupaya memperkenalkan bahasa Mandarin sebagai bahasa asing wajib kedua, namun mendapat “tentangan sengit” dari para siswa.

Rusia, China, dan India merupakan anggota kelompok BRICS, yang akan diperluas pada Januari hingga mencakup Argentina, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab juga.

Moskow dan Beijing juga memiliki hubungan bilateral yang sangat kuat dan secara terbuka menyatakan komitmen bersama membangun tatanan dunia yang lebih adil dan multipolar.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More