4 Dampak Kegagalan Pendaratan Luna-25 di Bulan bagi Rusia
Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:55 WIB
MOSKOW - Misi bulan pertama Rusia dalam 47 tahun gagal ketika pesawat ruang angkasa Luna-25 lepas kendali dan jatuh ke bulan. Itu disebabkan masalah persiapan untuk orbit pra-pendaratan, menggarisbawahi penurunan pasca-Soviet dari program luar angkasa yang dulu perkasa.
Perusahaan antariksa negara Rusia, Roskosmos, mengatakan telah kehilangan kontak dengan pesawat itu pada pukul 11:57 GMT pada hari Sabtu setelah masalah saat pesawat itu didorong ke orbit sebelum mendarat. Pendaratan lunak telah direncanakan pada hari Senin.
"Alat bergerak ke orbit yang tidak dapat diprediksi dan lenyap akibat tabrakan dengan permukaan bulan," kata Roskosmos dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan komisi antar-departemen khusus telah dibentuk untuk menyelidiki alasan di balik hilangnya pesawat Luna-25, yang misinya telah menimbulkan harapan di Moskow bahwa Rusia akan kembali ke perlombaan bulan berkekuatan besar.
Foto/Reuters
Kegagalan tersebut menggarisbawahi penurunan kekuatan ruang angkasa Rusia sejak hari-hari kejayaan persaingan Perang Dingin ketika Moskow adalah yang pertama meluncurkan satelit ke orbit Bumi - Sputnik 1, pada tahun 1957 - dan kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. pada tahun 1961.
Rusia telah berlomba melawan India, yang pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3-nya dijadwalkan mendarat di kutub selatan bulan minggu ini, dan lebih luas lagi melawan China dan Amerika Serikat yang keduanya memiliki ambisi bulan yang maju.
Saat berita kegagalan Luna-25 tersiar, Indian Space Research Organization (ISRO) memposting di X, sebelumnya Twitter, bahwa Chandrayaan-3 akan mendarat pada 23 Agustus.
Perusahaan antariksa negara Rusia, Roskosmos, mengatakan telah kehilangan kontak dengan pesawat itu pada pukul 11:57 GMT pada hari Sabtu setelah masalah saat pesawat itu didorong ke orbit sebelum mendarat. Pendaratan lunak telah direncanakan pada hari Senin.
"Alat bergerak ke orbit yang tidak dapat diprediksi dan lenyap akibat tabrakan dengan permukaan bulan," kata Roskosmos dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan komisi antar-departemen khusus telah dibentuk untuk menyelidiki alasan di balik hilangnya pesawat Luna-25, yang misinya telah menimbulkan harapan di Moskow bahwa Rusia akan kembali ke perlombaan bulan berkekuatan besar.
Berikut adalah 4 dampak kegagalan program Luna-25 bagi Rusia.
1. Menurunkan Kekuatan Antariksa Rusia
Foto/Reuters
Kegagalan tersebut menggarisbawahi penurunan kekuatan ruang angkasa Rusia sejak hari-hari kejayaan persaingan Perang Dingin ketika Moskow adalah yang pertama meluncurkan satelit ke orbit Bumi - Sputnik 1, pada tahun 1957 - dan kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. pada tahun 1961.
Rusia telah berlomba melawan India, yang pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3-nya dijadwalkan mendarat di kutub selatan bulan minggu ini, dan lebih luas lagi melawan China dan Amerika Serikat yang keduanya memiliki ambisi bulan yang maju.
Saat berita kegagalan Luna-25 tersiar, Indian Space Research Organization (ISRO) memposting di X, sebelumnya Twitter, bahwa Chandrayaan-3 akan mendarat pada 23 Agustus.
tulis komentar anda