Junta Militer Niger Akan Menghukum Presiden Terguling Bazoum karena Pengkhianatan
Senin, 14 Agustus 2023 - 10:34 WIB
NIAMEY - Junta militer yang sekarang memimpin Niger mengumumkan bahwa mereka akan menuntut presiden yang mereka gulingkan, Mohamed Bazoum, karena pengkhianatan tingkat tinggi dan merusak keamanan negara.
"Pemerintah Niger sejauh ini telah mengumpulkan bukti untuk menuntut presiden yang digulingkan dan antek-antek lokal dan asingnya di hadapan badan-badan nasional dan internasional yang kompeten untuk pengkhianatan tingkat tinggi dan merusak keamanan internal dan eksternal Niger," kata juru bicara Angkatan Darat Kolonel-Mayor Amadou Abdramane, di televisi nasional, yang dilansir AFP, Senin (14/8/2023).
Militer telah menahan Bazoum pada 26 Juli dan memilih Jenderal Abdourahamane Tchiani, mantan komandan Paspampres, untuk memimpin Dewan Nasional Perlindungan Tanah Air (CNSP)—sebuah badan pemerintahan yang didirikan tentara setelah kudeta, yang telah menjalankan kekuasaan legislatif dan eksekutif.
CNSP mengatakan tentara menggulingkan Bazoum karena situasi keamanan yang terus memburuk dan tata kelola ekonomi dan sosial yang buruk di negara itu.
Bazoum, istri, dan putranya ditahan di kediaman resminya di Ibu Kota Niger, Niamey.
Menurut laporan media lokal, presiden yang digulingkan menerima kunjungan medis pada hari Sabtu. Dokternya mengatakan kepada Radio France Internationale (RFI) bahwa "semangat presiden tinggi".
Para pemimpin dunia dan organisasi internasional telah berulang kali menyuarakan keprihatinan mengenai kondisinya dan mengutuk kudeta tersebut.
Pekan lalu, Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mengatakan telah memutuskan untuk mengaktifkan pasukan siaga sebagai tanggapan atas kudeta di Niger sambil menggarisbawahi komitmen berkelanjutannya untuk memulihkan tatanan konstitusional di negara itu melalui cara-cara damai.
Blok itu mengumumkan sanksi terhadap para pemimpin militer Niger yang terlibat dalam kudeta pada Juli lalu.
"Pemerintah Niger sejauh ini telah mengumpulkan bukti untuk menuntut presiden yang digulingkan dan antek-antek lokal dan asingnya di hadapan badan-badan nasional dan internasional yang kompeten untuk pengkhianatan tingkat tinggi dan merusak keamanan internal dan eksternal Niger," kata juru bicara Angkatan Darat Kolonel-Mayor Amadou Abdramane, di televisi nasional, yang dilansir AFP, Senin (14/8/2023).
Militer telah menahan Bazoum pada 26 Juli dan memilih Jenderal Abdourahamane Tchiani, mantan komandan Paspampres, untuk memimpin Dewan Nasional Perlindungan Tanah Air (CNSP)—sebuah badan pemerintahan yang didirikan tentara setelah kudeta, yang telah menjalankan kekuasaan legislatif dan eksekutif.
CNSP mengatakan tentara menggulingkan Bazoum karena situasi keamanan yang terus memburuk dan tata kelola ekonomi dan sosial yang buruk di negara itu.
Bazoum, istri, dan putranya ditahan di kediaman resminya di Ibu Kota Niger, Niamey.
Menurut laporan media lokal, presiden yang digulingkan menerima kunjungan medis pada hari Sabtu. Dokternya mengatakan kepada Radio France Internationale (RFI) bahwa "semangat presiden tinggi".
Para pemimpin dunia dan organisasi internasional telah berulang kali menyuarakan keprihatinan mengenai kondisinya dan mengutuk kudeta tersebut.
Pekan lalu, Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mengatakan telah memutuskan untuk mengaktifkan pasukan siaga sebagai tanggapan atas kudeta di Niger sambil menggarisbawahi komitmen berkelanjutannya untuk memulihkan tatanan konstitusional di negara itu melalui cara-cara damai.
Blok itu mengumumkan sanksi terhadap para pemimpin militer Niger yang terlibat dalam kudeta pada Juli lalu.
(mas)
tulis komentar anda