5 Alasan Mengapa Swedia-Denmark Menjadi Lokasi Pembakaran Alquran
Rabu, 02 Agustus 2023 - 17:27 WIB
KOPENHAGEN - Pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark telah terjadi berulang kali. Dengan dalih kebebasan berpendapat, kedua negara tersebut justru menunjukkan ketidakpedulian terhadap Islam dan penduduk Muslim yang menjadi minoritas di kedua negara tersebut.
Ancaman keamanan dan menjadi target terorisme menjadi risiko yang ditanggung oleh Swedia dan Denmark. Selain itu, sentimen negatif terhadap kedua negara tersebut di dunia Islam juga semakin menguat.
Foto/Reuters
Tidak ada hukum di Swedia yang secara khusus melarang pembakaran atau penodaan Alquran atau teks agama lainnya. Seperti banyak negara Barat, Swedia tidak memiliki undang-undang penistaan.
Tidak selalu seperti itu. Hingga abad ke-19, penghujatan dianggap sebagai kejahatan serius di Swedia, yang dapat dihukum mati. Namun undang-undang penistaan agama secara bertahap dilonggarkan saat Swedia menjadi semakin sekuler. Undang-undang semacam itu terakhir dicabut pada tahun 1970.
Foto/Reuters
Banyak negara Muslim telah meminta pemerintah Swedia untuk menghentikan pengunjuk rasa membakar Alquran. Namun di Swedia, terserah kepada polisi, bukan pemerintah, untuk memutuskan apakah mengizinkan demonstrasi atau pertemuan publik.
Ancaman keamanan dan menjadi target terorisme menjadi risiko yang ditanggung oleh Swedia dan Denmark. Selain itu, sentimen negatif terhadap kedua negara tersebut di dunia Islam juga semakin menguat.
Berikut adalah 5 alasan mengapa Swedia dan Denmark menjadi lokasi pembakaran Alquran.
1. Tidak Larangan Penodaan terhadap Alquran dan Kitab Suci Agama Lainnya
Foto/Reuters
Tidak ada hukum di Swedia yang secara khusus melarang pembakaran atau penodaan Alquran atau teks agama lainnya. Seperti banyak negara Barat, Swedia tidak memiliki undang-undang penistaan.
Tidak selalu seperti itu. Hingga abad ke-19, penghujatan dianggap sebagai kejahatan serius di Swedia, yang dapat dihukum mati. Namun undang-undang penistaan agama secara bertahap dilonggarkan saat Swedia menjadi semakin sekuler. Undang-undang semacam itu terakhir dicabut pada tahun 1970.
2. Aparat Hukum Tidak Bisa Menggagalkan Pembakaran Alquran
Foto/Reuters
Banyak negara Muslim telah meminta pemerintah Swedia untuk menghentikan pengunjuk rasa membakar Alquran. Namun di Swedia, terserah kepada polisi, bukan pemerintah, untuk memutuskan apakah mengizinkan demonstrasi atau pertemuan publik.
tulis komentar anda