Putin: Ukraina Menderita Malapetaka, Korbannya 10 Kali Lebih Besar dari Rusia
Kamis, 15 Juni 2023 - 11:51 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin kotraofensif yang diluncurkan Ukraina telah gagal. Dia mengeklaim Kyiv menderita kerugian "melapetaka" dengan korbannya 10 kali lebih besar daripada yang dialami Moskow.
Klaim Putin itu disampaikan ketika Kyiv mengeklaim telah merebut kembali sekitar 100 kilometer persegi (40 mil persegi) wilayahnya selama minggu ke-68 invasi Moskow melalui kontraofensif atau serangan balik.
“Ini adalah kontraofensif berskala besar, menggunakan [tentara] cadangan yang dilatih untuk tujuan ini, telah berlangsung sejak 4 Juni dan masih berlangsung, hingga saat ini,” kata Putin.
"[Pasukan Ukraina] belum mencapai garis depan,” ujar Putin."Musuh tidak berhasil di sektor mana pun. Mereka mengalami kerugian besar.”
Demetries Andrew Grimes, mantan komandan Ukraina yang menghabiskan dua tahun melatih kembali militer Kyiv dari 2015 hingga 2017, mengatakan serangan balik masih dalam tahap awal.
“Yang kami lihat saat ini adalah pelunakan garis depan [Rusia] dengan tembakan penghinaan dengan segala sesuatu mulai dari senjata kecil dan roket hingga drone dan artileri,” kata Grimes kepada Al Jazeera, Kamis (15/6/2023).
“Tujuannya adalah untuk merentangkan oposisi untuk menipiskan kekuatan mereka...mereka memperpanjang zona konflik dan memaksa Rusia untuk mengekspos jalur pasokan mereka sehingga dapat diganggu dan [pasukan Ukraina] dapat mengepung kelompok yang lebih kecil," paparnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Klaim Putin itu disampaikan ketika Kyiv mengeklaim telah merebut kembali sekitar 100 kilometer persegi (40 mil persegi) wilayahnya selama minggu ke-68 invasi Moskow melalui kontraofensif atau serangan balik.
“Ini adalah kontraofensif berskala besar, menggunakan [tentara] cadangan yang dilatih untuk tujuan ini, telah berlangsung sejak 4 Juni dan masih berlangsung, hingga saat ini,” kata Putin.
"[Pasukan Ukraina] belum mencapai garis depan,” ujar Putin."Musuh tidak berhasil di sektor mana pun. Mereka mengalami kerugian besar.”
Demetries Andrew Grimes, mantan komandan Ukraina yang menghabiskan dua tahun melatih kembali militer Kyiv dari 2015 hingga 2017, mengatakan serangan balik masih dalam tahap awal.
“Yang kami lihat saat ini adalah pelunakan garis depan [Rusia] dengan tembakan penghinaan dengan segala sesuatu mulai dari senjata kecil dan roket hingga drone dan artileri,” kata Grimes kepada Al Jazeera, Kamis (15/6/2023).
“Tujuannya adalah untuk merentangkan oposisi untuk menipiskan kekuatan mereka...mereka memperpanjang zona konflik dan memaksa Rusia untuk mengekspos jalur pasokan mereka sehingga dapat diganggu dan [pasukan Ukraina] dapat mengepung kelompok yang lebih kecil," paparnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(mas)
tulis komentar anda