Irak Luncurkan Proyek Jalan dan Kereta Api Senilai Rp254 Triliun, Hubungkan Asia dan Eropa
Minggu, 28 Mei 2023 - 01:01 WIB
BAGHDAD - Irak pada Sabtu (27/5/2023) mengungkap rencana ambisius mengubah dirinya menjadi pusat transportasi regional dengan mengembangkan infrastruktur jalan dan kereta api.
Jalur transportasi itu akan menghubungkan Eropa dengan Teluk dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Setelah selesai, proyek senilai USD17 miliar(Rp254 triliun) yang dikenal sebagai “Rute Pembangunan” akan membentang sepanjang negara, membentang 1.200 kilometer dari perbatasan utara dengan Turki ke Teluk di selatan.
Perdana Menteri (PM) Irak Mohamed Shia al-Sudani mengumumkan proyek tersebut selama konferensi dengan perwakilan Kementerian Transportasi dari Iran, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Suriah dan Uni Emirat Arab.
“Kami melihat proyek ini sebagai pilar ekonomi non-minyak yang berkelanjutan, penghubung yang melayani tetangga Irak dan kawasan itu, dan kontribusi untuk upaya integrasi ekonomi,” ujar Sudani.
“Meski diskusi lebih lanjut diperlukan, negara mana pun yang ingin akan dapat melaksanakan sebagian dari proyek tersebut,” ujar komite transportasi parlemen Irak.
Komite itu menambahkan proyek tersebut dapat diselesaikan dalam “tiga hingga lima tahun.”
Dirusak perang dan dilanda korupsi yang merajalela, Irak yang kaya minyak menderita infrastruktur yang bobrok.
Jalur transportasi itu akan menghubungkan Eropa dengan Teluk dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Setelah selesai, proyek senilai USD17 miliar(Rp254 triliun) yang dikenal sebagai “Rute Pembangunan” akan membentang sepanjang negara, membentang 1.200 kilometer dari perbatasan utara dengan Turki ke Teluk di selatan.
Perdana Menteri (PM) Irak Mohamed Shia al-Sudani mengumumkan proyek tersebut selama konferensi dengan perwakilan Kementerian Transportasi dari Iran, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Suriah dan Uni Emirat Arab.
“Kami melihat proyek ini sebagai pilar ekonomi non-minyak yang berkelanjutan, penghubung yang melayani tetangga Irak dan kawasan itu, dan kontribusi untuk upaya integrasi ekonomi,” ujar Sudani.
“Meski diskusi lebih lanjut diperlukan, negara mana pun yang ingin akan dapat melaksanakan sebagian dari proyek tersebut,” ujar komite transportasi parlemen Irak.
Baca Juga
Komite itu menambahkan proyek tersebut dapat diselesaikan dalam “tiga hingga lima tahun.”
Dirusak perang dan dilanda korupsi yang merajalela, Irak yang kaya minyak menderita infrastruktur yang bobrok.
tulis komentar anda