Arab Saudi-AS Desak Para Jenderal Sudan Patuhi Gencatan Senjata
Rabu, 24 Mei 2023 - 15:30 WIB
KHARTOUM - Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali pentingnya gencatan senjata yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang bertikai di Sudan . Saudi dan AS mendesak para jenderal untuk mematuhi komitmen mereka.
"Fasilitator Saudi dan AS mencatat dengan prihatin bahwa tidak ada pihak yang mematuhi komitmennya untuk tidak mencari keuntungan militer selama periode 48 jam setelah perjanjian ditandatangani dan sebelum berlaku," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (23/5/2023).
Tembakan artileri sporadis dilaporkan masih bergema di ibu kota Sudan, meskipun gencatan senjata ditandatangani pada 20 Mei 2023 di Jeddah. Namun, penduduk di Khartoum mengatakan pertempuran telah mereda.
“Sementara pertempuran di Khartoum tampaknya kurang intens dibandingkan beberapa hari terakhir, para fasilitator menyampaikan kepada para pihak laporan yang menunjukkan bahwa kedua belah pihak melanggar Perjanjian,” lanjut pernyataan tersebut.
“Itu termasuk operasi ofensif yang dilaporkan di Khartoum dan El-Obeid, serangan udara, dan penggunaan artileri,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Selasa memperingatkan pihak yang bertikai untuk mematuhi gencatan senjata terbaru atau menghadapi kemungkinan sanksi.
“Jika gencatan senjata dilanggar, kami akan tahu dan kami akan meminta pertanggungjawaban pelanggar melalui sanksi dan cara lain,” kata Blinken.
"Fasilitator Saudi dan AS mencatat dengan prihatin bahwa tidak ada pihak yang mematuhi komitmennya untuk tidak mencari keuntungan militer selama periode 48 jam setelah perjanjian ditandatangani dan sebelum berlaku," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (23/5/2023).
Tembakan artileri sporadis dilaporkan masih bergema di ibu kota Sudan, meskipun gencatan senjata ditandatangani pada 20 Mei 2023 di Jeddah. Namun, penduduk di Khartoum mengatakan pertempuran telah mereda.
“Sementara pertempuran di Khartoum tampaknya kurang intens dibandingkan beberapa hari terakhir, para fasilitator menyampaikan kepada para pihak laporan yang menunjukkan bahwa kedua belah pihak melanggar Perjanjian,” lanjut pernyataan tersebut.
“Itu termasuk operasi ofensif yang dilaporkan di Khartoum dan El-Obeid, serangan udara, dan penggunaan artileri,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Selasa memperingatkan pihak yang bertikai untuk mematuhi gencatan senjata terbaru atau menghadapi kemungkinan sanksi.
“Jika gencatan senjata dilanggar, kami akan tahu dan kami akan meminta pertanggungjawaban pelanggar melalui sanksi dan cara lain,” kata Blinken.
tulis komentar anda