7 Negara dengan Kekuatan Militer Paling Lemah, Salah Satunya Tak Punya Tentara
Jum'at, 19 Mei 2023 - 16:05 WIB
JAKARTA - Kekuatan militer menjadi suatu kebanggaan bagi suatu negara. Namun, banyak juga negara yang memiliki jumlah tentara minim hingga tak memiliki pesawat tempur.
Melansir Global Fire Power, bukan hanya negara yang kuat menjadi perhatian, tetapi negara memiliki kekuatan militer yang lemah. Negara dengan kekuatan militer yang lemah juga tetap bisa unjuk kekuatan dalam melawan pemberontakan dan teroris.
Militer merupakan kekuatan utama untuk mempertahankan suatu negara dari ancaman musuh, menjaga perbatasan, hingga melindungi rakyat untuk urusan kemanusiaan. Bukan hanya sebagai simbol kemapanan suatu negara, kehadiran militer menjadi suatu kebutuhan dan menjadi hal mutlak.
Berikut merupakan 7 negara dengan kekuatan militer paling lemah di dunia.
1. Bhutan
Foto/Nenow
Bhutan menjadi negara paling lemah dalam hal kekuatan militernya. Jumlah total prajuritnya hanya 8.000 orang. Negara itu tidak memiliki tentara cadangan.
Bhutan juga tak memiliki pesawat tempur. Mereka hanya memiliki dua helikopter, itupun yang bisa digunakan hanya satu uit saja.
Tak ada tank atau pun peluncur roket, Bhutan hanya memiliki 108 kendaraan pendukung perang dan hanya 54 yang bisa digunakan.
Padahal, Bhutan berbatasan langsung dengan China dan India yang merupakan negara dengan kekuatan militer yang prima. Bhutan juga memiliki ketegangan perbatasan di Pegunungan Himalaya dengan kedua negara tersebut.
"Semua tidak tergantung Bhutan dalam menyelesaikan masalah. Tidak ada negara besar dan kecil, semuanya sama," kata Perdana Menteri Bhutan Lotay Tshering, dilansir BBC, berkomentar mengenai ketegangan dengan negara tetangga.
2. Benin
Benin menduduki peringkat 144 dari 145 negara dalam kekuatan militer versi Global Fire Power. Dari total penduduk mencapai 13,7 juta, jumlah tentara di Benin hanya 5.000 orang. Sebagian besar adalah angkatan darat mencapai 4.300 orang, dan sisanya adalah angkatan laut dan darat.
Benin tidak memiliki pesawat dan helikopter tempur. Mereka hanya memiliki pesawat militer yang digunakan untuk mengangkut logistik.
Selain itu, mereka juga tak memiliki tank dan peluncur roket. Mereka hanya memiliki kendaraan militer sebanyak 150 unit, dan hanya 75 yang aktif digunakan. Mereka juga tak memiliki armada kapal untuk angkatan lautnya, baik kapal perang atau pun kapal selam.
3. Moldova
Foto/Balkan Insight
Moldova menjadi negara dengan kekuatan militer yang lemah karena memiliki 6.000 tentara aktif dari 3,2 juta penduduk. Namun, mereka memiliki 12.000 tentara cadangan.
Mereka juga tak memiliki pesawat tempur, tetapi memiliki 1 pesawat logistik dan 2 helikopter. Tidak ada tank dan peluncur roket, Benin hanya memiliki 550 kendaraan militer.
Diakui Menteri Pertahanan Moldova Anatolie Nosatii bahwa peralatan tempur mereka memang sudah ketingalan zaman. "Itu karena tidak ada pendanaan yang besar dan tepat sasaran," katanya.
Moldova merupakan salah satu negara miskin di Eropa dan bekas negara bagian Soviet. Rusia memiliki 1.500 tentara di wilayah Transdniester, yang dikuasai pemberontak pro-Moskow. "90% peralatan tempur kita berasal dari Soviet dan buatan tahun 1960-an. Kita tak bisa memodernisasi sistem persenjataan buatan tahun 1970-an," kata Nosatii, dilansir Radio Free Europe.
4. Somalia
Foto/Reuters
Somalia memiliki 17.500 tentara yang aktif, dan sebagian besar adalah Angkatan Darat. Mereka tidak memiliki pesawat tempur atau helikopter. Tidak ada tank dan peluncur roket, tetapi mereka memiliki 3.712 kendaraan militer.
Meskipun militer Somalia dianggap remeh, mereka memiliki daya juang dan tempur yang tangguh. Mereka kerap melaksanakan operasi tempur melawan kelompok milisi dan gerilyawan.
Pada Mei 2023 lalu, militer Somalia berhasil menewaskan 44 milisi al-Shahab di wilayah Shabelle. Sebelumnya, mereka membunuh 67 milisi di kawasan Mudug. Tentara Somalia memang rajin menggelar operasi tempur melawan al-Shahab sejak tahun lalu.
5. Liberia
Liberia menduduki peringkat 141 dari 145 negara di dunia. Hanya dengan 2.000 tentara aktif, 6 kapal patroli, dan tanpa pesawat tempur berusaha mengamankan teritorial.
Panglima Militer Liberia yang menjabat Presiden Liberia George Manneh Weah meminta tentaranya menjadi prajuritnya rakyat. Itu diungkapkan dalam wisuda taruna militer Liberia pada Desember 2022.
"Sebagai tentara profesional, kalian harus memiliki kepemimpinan yang profesional," katanya. Dia mengatakan, kendala utama tentara Liberia adalah tidak adanya anggaran untuk merekrut banyak tentara.
6. Suriname
Foto/National Guard
Suriname hanya memiliki 1.800 personel aktif tanpa adanya tentara cadangan. Mereka tidak memiliki pesawat tempur, dan hanya 3 helikopter. Mereka tidak memiliki tank, dan hanya 1.200 kendaraan saja.
Dengan segala keterbatasannya, Suriname berusaha mengatasi tantangan keamanan nasional dan berbagai kejahatan lintas batas. "Kita membuka komunikasi lintas negara untuk emmerangi perdagangan narkotika," ujar Komandan Angkatan Darat
Suriname Guiseppe Kioe A Sen, dilansir dialogo-americas. Dia juga mengatakan, meskipun berjumlah kecil, militer SUrinama memiliki tugas berat mengamankan wilayah yang belum dihuni karena maraknya pertambangan emas ilegal.
7. Islandia
Islandia menjadi negara di Eropa yang tidak memiliki tentara aktif. Mereka juga tak memiliki tank dan pesawat tempur. Bahkan, mereka tidak memiliki kapal untuk melindungi wilayahnya. Namun, Global Fire Power menempatkan kekuatan militer Islandia pada posisi ke-137 dari 145 negara.
Islandia memiliki kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan tentaranya. Perjanjian itu disepakati pada 2016 di mana AS akan mengirimkan tentaranya di tempat di negara tersebut selama 10 tahun. Tentara AS sudah menjaga keamanan Islandia sejak Perang Dunia II.
Padahal, Islandia salah satu negara yang mendirikan NATO. Tapi, mereka tidak memiliki satu tentara pun. Islandia juga tidak berencana melanggengkan kehadiran tentara asing di negara tersebut.
Melansir Global Fire Power, bukan hanya negara yang kuat menjadi perhatian, tetapi negara memiliki kekuatan militer yang lemah. Negara dengan kekuatan militer yang lemah juga tetap bisa unjuk kekuatan dalam melawan pemberontakan dan teroris.
Militer merupakan kekuatan utama untuk mempertahankan suatu negara dari ancaman musuh, menjaga perbatasan, hingga melindungi rakyat untuk urusan kemanusiaan. Bukan hanya sebagai simbol kemapanan suatu negara, kehadiran militer menjadi suatu kebutuhan dan menjadi hal mutlak.
Berikut merupakan 7 negara dengan kekuatan militer paling lemah di dunia.
1. Bhutan
Foto/Nenow
Bhutan menjadi negara paling lemah dalam hal kekuatan militernya. Jumlah total prajuritnya hanya 8.000 orang. Negara itu tidak memiliki tentara cadangan.
Bhutan juga tak memiliki pesawat tempur. Mereka hanya memiliki dua helikopter, itupun yang bisa digunakan hanya satu uit saja.
Tak ada tank atau pun peluncur roket, Bhutan hanya memiliki 108 kendaraan pendukung perang dan hanya 54 yang bisa digunakan.
Padahal, Bhutan berbatasan langsung dengan China dan India yang merupakan negara dengan kekuatan militer yang prima. Bhutan juga memiliki ketegangan perbatasan di Pegunungan Himalaya dengan kedua negara tersebut.
"Semua tidak tergantung Bhutan dalam menyelesaikan masalah. Tidak ada negara besar dan kecil, semuanya sama," kata Perdana Menteri Bhutan Lotay Tshering, dilansir BBC, berkomentar mengenai ketegangan dengan negara tetangga.
2. Benin
Benin menduduki peringkat 144 dari 145 negara dalam kekuatan militer versi Global Fire Power. Dari total penduduk mencapai 13,7 juta, jumlah tentara di Benin hanya 5.000 orang. Sebagian besar adalah angkatan darat mencapai 4.300 orang, dan sisanya adalah angkatan laut dan darat.
Benin tidak memiliki pesawat dan helikopter tempur. Mereka hanya memiliki pesawat militer yang digunakan untuk mengangkut logistik.
Selain itu, mereka juga tak memiliki tank dan peluncur roket. Mereka hanya memiliki kendaraan militer sebanyak 150 unit, dan hanya 75 yang aktif digunakan. Mereka juga tak memiliki armada kapal untuk angkatan lautnya, baik kapal perang atau pun kapal selam.
3. Moldova
Foto/Balkan Insight
Moldova menjadi negara dengan kekuatan militer yang lemah karena memiliki 6.000 tentara aktif dari 3,2 juta penduduk. Namun, mereka memiliki 12.000 tentara cadangan.
Mereka juga tak memiliki pesawat tempur, tetapi memiliki 1 pesawat logistik dan 2 helikopter. Tidak ada tank dan peluncur roket, Benin hanya memiliki 550 kendaraan militer.
Diakui Menteri Pertahanan Moldova Anatolie Nosatii bahwa peralatan tempur mereka memang sudah ketingalan zaman. "Itu karena tidak ada pendanaan yang besar dan tepat sasaran," katanya.
Moldova merupakan salah satu negara miskin di Eropa dan bekas negara bagian Soviet. Rusia memiliki 1.500 tentara di wilayah Transdniester, yang dikuasai pemberontak pro-Moskow. "90% peralatan tempur kita berasal dari Soviet dan buatan tahun 1960-an. Kita tak bisa memodernisasi sistem persenjataan buatan tahun 1970-an," kata Nosatii, dilansir Radio Free Europe.
4. Somalia
Foto/Reuters
Somalia memiliki 17.500 tentara yang aktif, dan sebagian besar adalah Angkatan Darat. Mereka tidak memiliki pesawat tempur atau helikopter. Tidak ada tank dan peluncur roket, tetapi mereka memiliki 3.712 kendaraan militer.
Meskipun militer Somalia dianggap remeh, mereka memiliki daya juang dan tempur yang tangguh. Mereka kerap melaksanakan operasi tempur melawan kelompok milisi dan gerilyawan.
Pada Mei 2023 lalu, militer Somalia berhasil menewaskan 44 milisi al-Shahab di wilayah Shabelle. Sebelumnya, mereka membunuh 67 milisi di kawasan Mudug. Tentara Somalia memang rajin menggelar operasi tempur melawan al-Shahab sejak tahun lalu.
5. Liberia
Liberia menduduki peringkat 141 dari 145 negara di dunia. Hanya dengan 2.000 tentara aktif, 6 kapal patroli, dan tanpa pesawat tempur berusaha mengamankan teritorial.
Panglima Militer Liberia yang menjabat Presiden Liberia George Manneh Weah meminta tentaranya menjadi prajuritnya rakyat. Itu diungkapkan dalam wisuda taruna militer Liberia pada Desember 2022.
"Sebagai tentara profesional, kalian harus memiliki kepemimpinan yang profesional," katanya. Dia mengatakan, kendala utama tentara Liberia adalah tidak adanya anggaran untuk merekrut banyak tentara.
6. Suriname
Foto/National Guard
Suriname hanya memiliki 1.800 personel aktif tanpa adanya tentara cadangan. Mereka tidak memiliki pesawat tempur, dan hanya 3 helikopter. Mereka tidak memiliki tank, dan hanya 1.200 kendaraan saja.
Dengan segala keterbatasannya, Suriname berusaha mengatasi tantangan keamanan nasional dan berbagai kejahatan lintas batas. "Kita membuka komunikasi lintas negara untuk emmerangi perdagangan narkotika," ujar Komandan Angkatan Darat
Suriname Guiseppe Kioe A Sen, dilansir dialogo-americas. Dia juga mengatakan, meskipun berjumlah kecil, militer SUrinama memiliki tugas berat mengamankan wilayah yang belum dihuni karena maraknya pertambangan emas ilegal.
7. Islandia
Islandia menjadi negara di Eropa yang tidak memiliki tentara aktif. Mereka juga tak memiliki tank dan pesawat tempur. Bahkan, mereka tidak memiliki kapal untuk melindungi wilayahnya. Namun, Global Fire Power menempatkan kekuatan militer Islandia pada posisi ke-137 dari 145 negara.
Islandia memiliki kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan tentaranya. Perjanjian itu disepakati pada 2016 di mana AS akan mengirimkan tentaranya di tempat di negara tersebut selama 10 tahun. Tentara AS sudah menjaga keamanan Islandia sejak Perang Dunia II.
Padahal, Islandia salah satu negara yang mendirikan NATO. Tapi, mereka tidak memiliki satu tentara pun. Islandia juga tidak berencana melanggengkan kehadiran tentara asing di negara tersebut.
(ahm)
tulis komentar anda