AS: Garda Revolusi Iran Sita Kapal Tanker Minyak di Teluk Oman

Jum'at, 28 April 2023 - 06:01 WIB
Kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall Advantage Sweet. Foto/usni news
TEHERAN - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyita satu kapal tanker minyak di Teluk Oman pada Kamis (27/4/2023). Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengumumkan hal itu dalam insiden terbaru di perairan yang vital secara komersial itu.

Perairan tempat kapal itu disita, dekat Selat Hormuz, merupakan titik sempit bagi setidaknya sepertiga dari lalu lintas laut minyak dunia.

"Kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall Advantage Sweet ditangkap oleh Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran saat transit di perairan internasional di Teluk Oman," papar pernyataan Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain.

"Pemerintah Iran harus segera melepaskan kapal tanker minyak itu," ujar dia, mengecam "pelecehan terus-menerus terhadap kapal dan gangguan terhadap hak navigasi di perairan regional oleh Teheran."

Angkatan Laut AS tidak menentukan pemilik kapal atau tujuannya.



Iran dan Amerika Serikat telah bertukar duri dalam beberapa tahun terakhir karena serentetan insiden di perairan Teluk yang sensitif.



Penyitaan pada Kamis hanyalah insiden terbaru di Selat Hormuz di mana kapal-kapal diserang secara misterius, pesawat tak berawak jatuh dan kapal tanker minyak disita.

“Dalam dua tahun terakhir, Iran secara tidak sah telah menyita setidaknya lima kapal komersial yang berlayar di Timur Tengah,” papar Angkatan Laut AS.

Pada Juli 2019, Garda Revolusi Iran menyita kapal tanker minyak berbendera Inggris Stena Impero di jalur air yang sama karena diduga menabrak kapal penangkap ikan, dan melepaskannya dua bulan kemudian.

Ketegangan telah meningkat sejak 2018 ketika presiden AS Donald Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian multinasional yang membekukan program nuklir Iran, dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonominya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More