Tiga Bom Bunuh Diri Guncang Mali, 9 Tewas dan 60 Terluka
Minggu, 23 April 2023 - 09:12 WIB
BAMAKO - Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 60 lainnya cedera ketika tiga serangan bom bunuh diri menghancurkan sekitar 20 bangunan di kota Sevare, Mali tengah, pada Sabtu pagi. Hal itu diungkapkan juru bicara gubernur daerah itu.
"Semua yang tewas dan terluka dalam ledakan itu adalah warga sipil," kata juru bicara Yacouba Maiga kepada Reuters melalui telepon seperti dikutip dari VOA, Minggu (23/4/2023).
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Mali adalah pusat pemberontakan dengan kekerasan yang berakar di utara yang gersang setelah pemberontakan separatis Tuareg pada 2012, dan Sevare adalah rumah bagi pangkalan militer besar Mali dan pasukan dari misi PBB.
Sejak pemberontakan, militan yang memiliki hubungan dengan al-Qaida dan kelompok Negara Islam (ISIS) telah menyebar ke negara-negara di wilayah Sahel di selatan Sahara dan baru-baru ini ke negara-negara pantai, merebut wilayah, membunuh ribuan orang dan mencerabut jutaan orang dari rumah mereka dalam prosesnya.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa bangunan, termasuk pom bensin, yang hancur akibat ledakan, serta orang-orang terluka yang diberikan bantuan. Reuters tidak dapat memverifikasi gambar secara independen.
Serangan itu terjadi dua hari setelah kepala staf presiden sementara Mali dan tiga orang lainnya tewas dalam penyergapan.
"Semua yang tewas dan terluka dalam ledakan itu adalah warga sipil," kata juru bicara Yacouba Maiga kepada Reuters melalui telepon seperti dikutip dari VOA, Minggu (23/4/2023).
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Mali adalah pusat pemberontakan dengan kekerasan yang berakar di utara yang gersang setelah pemberontakan separatis Tuareg pada 2012, dan Sevare adalah rumah bagi pangkalan militer besar Mali dan pasukan dari misi PBB.
Sejak pemberontakan, militan yang memiliki hubungan dengan al-Qaida dan kelompok Negara Islam (ISIS) telah menyebar ke negara-negara di wilayah Sahel di selatan Sahara dan baru-baru ini ke negara-negara pantai, merebut wilayah, membunuh ribuan orang dan mencerabut jutaan orang dari rumah mereka dalam prosesnya.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa bangunan, termasuk pom bensin, yang hancur akibat ledakan, serta orang-orang terluka yang diberikan bantuan. Reuters tidak dapat memverifikasi gambar secara independen.
Serangan itu terjadi dua hari setelah kepala staf presiden sementara Mali dan tiga orang lainnya tewas dalam penyergapan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda