Geger Bocornya Dokumen Militer Sangat Rahasia, AS Cari Pembocornya
Senin, 10 April 2023 - 10:08 WIB
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon sedang berusaha keras mencari pembocor dokumen militer dan intelijen yang sangat rahasia.
Dokumen-dokumen yang bocor antara lain mengungkap masalah perang Ukraina, China, Timur Tengah, Afrika, hingga tentang agen mata-mata Mossad Israel.
Beberapa pakar keamanan Barat dan pejabat AS mengatakan mereka menduga sosok pembocor dokumen itu adalah orang Amerika Serikat sendiri.
Para pejabat Amerika mengatakan luasnya topik yang dibahas, menunjukkan bahwa dokumen itu dibocorkan oleh orang Amerika dan bukan sekutu.
"Fokusnya sekarang adalah kebocoran AS, karena banyak dokumen hanya ada di tangan AS," kata Michael Mulroy, mantan pejabat senior Pentagon, kepada Reuters dalam sebuah wawancara yang dilansir Senin (10/4/2023).
Para pejabat AS mengatakan penyelidikan masih dalam tahap awal dan mereka yang menjalankannya tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa unsur-unsur pro-Rusia berada di balik kebocoran tersebut, yang dipandang sebagai salah satu pelanggaran keamanan paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs web WikiLeaks pada 2013.
Kedutaan Rusia di Washington dan Kremlin tidak menanggapi permintaan komentar.
Menyusul pengungkapan kebocoran tersebut, Reuters telah meninjau lebih dari 50 dokumen berlabel "Secret" dan "Top Secret" yang pertama kali muncul bulan lalu di situs media sosial, dimulai dengan Discord dan 4Chan.
Dokumen-dokumen yang bocor antara lain mengungkap masalah perang Ukraina, China, Timur Tengah, Afrika, hingga tentang agen mata-mata Mossad Israel.
Beberapa pakar keamanan Barat dan pejabat AS mengatakan mereka menduga sosok pembocor dokumen itu adalah orang Amerika Serikat sendiri.
Para pejabat Amerika mengatakan luasnya topik yang dibahas, menunjukkan bahwa dokumen itu dibocorkan oleh orang Amerika dan bukan sekutu.
Baca Juga
"Fokusnya sekarang adalah kebocoran AS, karena banyak dokumen hanya ada di tangan AS," kata Michael Mulroy, mantan pejabat senior Pentagon, kepada Reuters dalam sebuah wawancara yang dilansir Senin (10/4/2023).
Para pejabat AS mengatakan penyelidikan masih dalam tahap awal dan mereka yang menjalankannya tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa unsur-unsur pro-Rusia berada di balik kebocoran tersebut, yang dipandang sebagai salah satu pelanggaran keamanan paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs web WikiLeaks pada 2013.
Kedutaan Rusia di Washington dan Kremlin tidak menanggapi permintaan komentar.
Menyusul pengungkapan kebocoran tersebut, Reuters telah meninjau lebih dari 50 dokumen berlabel "Secret" dan "Top Secret" yang pertama kali muncul bulan lalu di situs media sosial, dimulai dengan Discord dan 4Chan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda