Tahun Depan, Inggris Gunakan Sistem Imigrasi Berbasis Poin
Kamis, 16 Juli 2020 - 21:18 WIB

Inggris dilaporkan akan menggunakan sistem imigrasi berbasis poin mulai tahun depan. Foto/REUTERS
JAKARTA - Inggris dilaporkan akan menggunakan sistem imigrasi berbasis poin. Sistem ini akan membuat setiap orang di dunia akan memiliki kesempatan untuk menjadikan Inggris sebagai rumah mereka, tanpa prasangka atau perlakuan khusus berdasarkan kewarganegaraan mereka.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel menuturkan bahwa setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE), London sangat terbuka untuk bisnis. Patel mengatakan, mulai Januari tahun depan Inggris akan memperkenalkan sistem imigrasi berbasis poin yang akan memperlakukan orang dari seluruh belahan dunia secara setara, mempermudah orang dari seluruh dunia untuk datang, tinggal dan bekerja di Inggris.
"Kami ingin bisnis dari Inggris berkembang di panggung dunia dan kami juga menyadari bahwa mereka harus memiliki akses ke talenta terbaik dan tercerdas dari seluruh dunia untuk dapat melakukan itu," ucapnya, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Kamis (16/7/2020).
( Baca juga: Pemerintah Kembangkan Food Estate untuk Ketahanan Pangan )
"Sistem baru kami akan mempermudah dunia usaha untuk mengakses talenta itu untuk melengkapi keterampilan yang telah kami miliki. Kami telah menghapus Tes Pasar Tenaga Kerja Penduduk, menurunkan ambang minimal keterampilan dan gaji, serta menghapus batasan pekerja terampil," sambungnya.
Dia mengatakan, Inggris juga akan meluncurkan rute khusus untuk memungkinkan lebih banyak siswa, ilmuwan, akademisi, investor, pengusaha, dan pekerja National Health Service (NHS) untuk lebih mudah datang ke Inggris dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kami.
Tenaga ahli kesehatan dari seluruh dunia, jelasnya, memegang peran yang sangat besar dalam sektor kesehatan dan perawatan kami dan peran vital yang mereka miliki menjadi semakin jelas ketika mereka terus berjuang melawan Covid-19.
"Visa Kesehatan dan Perawatan kami yang baru akan menjadi proses yang lebih murah, lebih mudah dan lebih cepat bagi talenta terbaik dunia untuk bergabung dengan mereka. Biaya visa akan diturunkan dan tenaga kesehatan yang mendaftar akan mendapat keputusan atas aplikasi mereka hanya dalam waktu tiga minggu," ungkapnya.
"Rute visa pelajar akan memastikan bahwa universitas-universitas kelas dunia kami dapat terus menyambut siswa-siswa Indonesia yang berbakat dan berpotensi," ujarnya.
Menurutnya, melalui sistem imigrasi baru ini, kami akan mengembangkan sistem meritokrasi sejati sehingga siapa pun dengan keterampilan yang tepat yang ingin datang ke Inggris dapat melakukannya dan dia berharap dapat menyambut talenta terbaik dari Indonesia.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel menuturkan bahwa setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE), London sangat terbuka untuk bisnis. Patel mengatakan, mulai Januari tahun depan Inggris akan memperkenalkan sistem imigrasi berbasis poin yang akan memperlakukan orang dari seluruh belahan dunia secara setara, mempermudah orang dari seluruh dunia untuk datang, tinggal dan bekerja di Inggris.
"Kami ingin bisnis dari Inggris berkembang di panggung dunia dan kami juga menyadari bahwa mereka harus memiliki akses ke talenta terbaik dan tercerdas dari seluruh dunia untuk dapat melakukan itu," ucapnya, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Kamis (16/7/2020).
( Baca juga: Pemerintah Kembangkan Food Estate untuk Ketahanan Pangan )
"Sistem baru kami akan mempermudah dunia usaha untuk mengakses talenta itu untuk melengkapi keterampilan yang telah kami miliki. Kami telah menghapus Tes Pasar Tenaga Kerja Penduduk, menurunkan ambang minimal keterampilan dan gaji, serta menghapus batasan pekerja terampil," sambungnya.
Dia mengatakan, Inggris juga akan meluncurkan rute khusus untuk memungkinkan lebih banyak siswa, ilmuwan, akademisi, investor, pengusaha, dan pekerja National Health Service (NHS) untuk lebih mudah datang ke Inggris dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kami.
Tenaga ahli kesehatan dari seluruh dunia, jelasnya, memegang peran yang sangat besar dalam sektor kesehatan dan perawatan kami dan peran vital yang mereka miliki menjadi semakin jelas ketika mereka terus berjuang melawan Covid-19.
"Visa Kesehatan dan Perawatan kami yang baru akan menjadi proses yang lebih murah, lebih mudah dan lebih cepat bagi talenta terbaik dunia untuk bergabung dengan mereka. Biaya visa akan diturunkan dan tenaga kesehatan yang mendaftar akan mendapat keputusan atas aplikasi mereka hanya dalam waktu tiga minggu," ungkapnya.
"Rute visa pelajar akan memastikan bahwa universitas-universitas kelas dunia kami dapat terus menyambut siswa-siswa Indonesia yang berbakat dan berpotensi," ujarnya.
Menurutnya, melalui sistem imigrasi baru ini, kami akan mengembangkan sistem meritokrasi sejati sehingga siapa pun dengan keterampilan yang tepat yang ingin datang ke Inggris dapat melakukannya dan dia berharap dapat menyambut talenta terbaik dari Indonesia.
Lihat Juga :