Intel Jepang: 20 Jenderal Rusia Tewas dalam Perang Ukraina
Sabtu, 11 Februari 2023 - 00:45 WIB
KIEV - Intelijen Jepang memperkirakan sudah 20 jenderal Rusia tewas dalam perang di Ukraina .
Dalam minggu ini saja, perkiraan jenderal Moskow yang tewas meningkat menjadi 10 orang setelah mantan pensiunan Mayor Jenderal Dmitry Ulyanov (44) dilaporkan terbunuh dalam baku tembak di wilayah Donbas.
Sumber Ukraina pernah mengeklaim pada Juli tahun lalu bahwa 14 jenderal Rusia telah terbunuh meskipun beberapa klaim telah dibantah. Meskipun belum ada laporan resmi tentang Presiden Rusia Vladimir Putin yang kehilangan jenderal selama beberapa bulan terakhir, skala kehilangan perwira tinggi seperti itu jarang terjadi.
Jepang memperkirakan bahwa 20 jenderal Rusia telah tewas dalam perang di Ukraina berdasarkan intelijen yang dikumpulkan oleh Tokyo bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Eropa.
Pensiunan Jenderal Kiyofumi Iwata, mantan kepala staf Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang, menggambarkan penghitungan tersebut sebagai "luar biasa tinggi" saat berbicara dengan Nikkei Asia, Jumat (10/2/2023), terutama jika dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) yang hampir tidak pernah melihat kematian perwira dengan tingkat seperti itu dalam pertempuran.
"Kematian seorang jenderal melemahkan moral pasukan," katanya.
Outlet berita tersebut melaporkan bahwa satu teori untuk kerugian yang begitu tinggi adalah bahwa Ukraina menemukan komandan dengan melacak sinyal dari ponsel mereka, yang digunakan karena kekurangan komunikasi di awal perang tetapi sejak itu dilarang.
Iwata percaya bahwa kemampuan perang siber pasukan Ukraina memungkinkan Kiev menemukan lokasi para jenderal Moskow, yang biasanya dikirim ke lapangan.
Seorang pejabat intelijen Jepang mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa alasan lain keberadaan para jenderal Moskow diketahui adalah karena "informan" di Donetsk dan Luhansk, yang sebagian besar dikendalikan oleh pasukan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar atas data perkiraan intelijen Jepang tersebut.
Dalam minggu ini saja, perkiraan jenderal Moskow yang tewas meningkat menjadi 10 orang setelah mantan pensiunan Mayor Jenderal Dmitry Ulyanov (44) dilaporkan terbunuh dalam baku tembak di wilayah Donbas.
Sumber Ukraina pernah mengeklaim pada Juli tahun lalu bahwa 14 jenderal Rusia telah terbunuh meskipun beberapa klaim telah dibantah. Meskipun belum ada laporan resmi tentang Presiden Rusia Vladimir Putin yang kehilangan jenderal selama beberapa bulan terakhir, skala kehilangan perwira tinggi seperti itu jarang terjadi.
Jepang memperkirakan bahwa 20 jenderal Rusia telah tewas dalam perang di Ukraina berdasarkan intelijen yang dikumpulkan oleh Tokyo bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Eropa.
Pensiunan Jenderal Kiyofumi Iwata, mantan kepala staf Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang, menggambarkan penghitungan tersebut sebagai "luar biasa tinggi" saat berbicara dengan Nikkei Asia, Jumat (10/2/2023), terutama jika dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) yang hampir tidak pernah melihat kematian perwira dengan tingkat seperti itu dalam pertempuran.
"Kematian seorang jenderal melemahkan moral pasukan," katanya.
Outlet berita tersebut melaporkan bahwa satu teori untuk kerugian yang begitu tinggi adalah bahwa Ukraina menemukan komandan dengan melacak sinyal dari ponsel mereka, yang digunakan karena kekurangan komunikasi di awal perang tetapi sejak itu dilarang.
Iwata percaya bahwa kemampuan perang siber pasukan Ukraina memungkinkan Kiev menemukan lokasi para jenderal Moskow, yang biasanya dikirim ke lapangan.
Seorang pejabat intelijen Jepang mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa alasan lain keberadaan para jenderal Moskow diketahui adalah karena "informan" di Donetsk dan Luhansk, yang sebagian besar dikendalikan oleh pasukan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar atas data perkiraan intelijen Jepang tersebut.
(min)
tulis komentar anda