Jaksa Cantik Crimea Akan Pimpin Parade V-day
A
A
A
MOSKOW - Jaksa Agung cantik Crimea, Natalia Poklonskaya dilaporkan akan memimpin parade militer pada peringatan 70 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi atau V-day. Tapi, Poklonskaya tidak memimpin semua pasukan, dia hanya akan memimpin rombongan Jaksa Rusia dalam parade tersebut.
Melansir Sputnik pada Kamis (7/5/2015), selain memimpin rombongan para jaksa Rusia, Poklonskaya juga dikabarkan akan turut memimpin para veteran perang Rusia dan unit penegakan hukum modern. Rombongan ini juga disebut-sebut akan membawa senjata rahasia yang dikembangkan sendiri oleh Crimea.
"Kelompok kami, akan turut aktif dan akan mengambil bagian dalam parade (V-day)," ucap jaksa kesayangan warga Crimea tersebut. Dirinya mengatakan, V-day adalah hari yang sangat besar bagi seluruh warga federasi Rusia.
"Di keluarga saya sendiri, kami memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan acara ini, dan tentu saja setelah selesai parade saya juga akan merayakan acara ini bersama dengan keluarga saya," Poklonskaya.
Poklonskaya sendiri merupakan salah satu petinggi Crimea yang dinilai memili peran besar saat wilayah tersebut melakukan referendum tahun lalu. Atas perannnya itu, Jaksa berambut pirang itu masuk ke dalam daftar sanksi yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Melansir Sputnik pada Kamis (7/5/2015), selain memimpin rombongan para jaksa Rusia, Poklonskaya juga dikabarkan akan turut memimpin para veteran perang Rusia dan unit penegakan hukum modern. Rombongan ini juga disebut-sebut akan membawa senjata rahasia yang dikembangkan sendiri oleh Crimea.
"Kelompok kami, akan turut aktif dan akan mengambil bagian dalam parade (V-day)," ucap jaksa kesayangan warga Crimea tersebut. Dirinya mengatakan, V-day adalah hari yang sangat besar bagi seluruh warga federasi Rusia.
"Di keluarga saya sendiri, kami memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan acara ini, dan tentu saja setelah selesai parade saya juga akan merayakan acara ini bersama dengan keluarga saya," Poklonskaya.
Poklonskaya sendiri merupakan salah satu petinggi Crimea yang dinilai memili peran besar saat wilayah tersebut melakukan referendum tahun lalu. Atas perannnya itu, Jaksa berambut pirang itu masuk ke dalam daftar sanksi yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
(esn)