KAA di Indonesia Disebut Jadi Peta Kekuatan Dunia
A
A
A
JAKARTA - Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang digelar di Indonesia diyakini bisa menjadi peta kekuatan dunia. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Ethiopia, Berhane Gebre Christos. Menurutnya, KAA membawa dampak besar bagi perkembangan negara-negara di KAA, khusunya Afrika.
"Kami juga sangat percaya diri, jika kerangka kerja (KAA) ini bisa menempatkan kita pada peta kekuatan dunia. Jadi, kami setuju forum ini harus terus berlanjut dan kami juga sepakat untuk terus bekerja sama sebagai sesama anggota forum ini," kata Christos, di Jakarta, Senin (20/4/2015).
Berbicara usai melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M Fachir, Chistos juga sedikit bernostalgia mengenai peran kedua negara dalam KAA pertama pada tahun 1955 silam.
"Kami membahas mengenai sejarah konferensi ini 60 tahun lalu, dan kami juga membahas mengenai outcome dan tantangan yang telah dihadapi dalam enam dekade terakhir," ujarnya.
Menurutnya, berkat KAA pertama, negaranya berhasil memperoleh kemerdekaan. "Kami menggarisbawahi mengenai perkembangan dan kesuksesan pertemuan ini. Yakni, mampu mengahalau semua tantangan, dan pada akhirnya kami mendapatkan kemerkedaan kami," lanjut dia.
"Kemerdekaan negara kami menjadi bukti perkembangan luar biasa dari pertemuan ini, dan forum ini juga telah banyak berperan besar bagi kondisi dunia. Pada akhirnya, negara kami dapat terus berperan dalam hubungan internasional," imbuh dia.
"Kami juga sangat percaya diri, jika kerangka kerja (KAA) ini bisa menempatkan kita pada peta kekuatan dunia. Jadi, kami setuju forum ini harus terus berlanjut dan kami juga sepakat untuk terus bekerja sama sebagai sesama anggota forum ini," kata Christos, di Jakarta, Senin (20/4/2015).
Berbicara usai melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M Fachir, Chistos juga sedikit bernostalgia mengenai peran kedua negara dalam KAA pertama pada tahun 1955 silam.
"Kami membahas mengenai sejarah konferensi ini 60 tahun lalu, dan kami juga membahas mengenai outcome dan tantangan yang telah dihadapi dalam enam dekade terakhir," ujarnya.
Menurutnya, berkat KAA pertama, negaranya berhasil memperoleh kemerdekaan. "Kami menggarisbawahi mengenai perkembangan dan kesuksesan pertemuan ini. Yakni, mampu mengahalau semua tantangan, dan pada akhirnya kami mendapatkan kemerkedaan kami," lanjut dia.
"Kemerdekaan negara kami menjadi bukti perkembangan luar biasa dari pertemuan ini, dan forum ini juga telah banyak berperan besar bagi kondisi dunia. Pada akhirnya, negara kami dapat terus berperan dalam hubungan internasional," imbuh dia.
(mas)