Mengintip Gagalnya Proyek Mobnas Rezim Soeharto dan Rover

Selasa, 14 April 2015 - 14:09 WIB
Mengintip Gagalnya Proyek Mobnas Rezim Soeharto dan Rover
Mengintip Gagalnya Proyek Mobnas Rezim Soeharto dan Rover
A A A
LONDON - Pemerintah Soeharto sebelum lengser ternyata pernah membuat proyek rahasia mobil nasional (Mobnas) dengan manggendeng perusahaan mobil ternama Inggris, Rover. Tapi proyek rahasia pemerintah di era Soeharto ini batal karena pemimpin Orde Baru itu lengser tahun 1998.

Perusahaan Rover Inggris diketahui pernah berniat menjual puluhan ribu mobil ke Indonesia di era pemerintahan Presiden Soeharto, sebagai rintisan awal proyek Mobnas.

Proyek rahasia yang dirintis tahun 1990-an itu sejatinya untuk menyelamatkan nasib pabrik ternama Longbridge yang di ambang kebangkrutan. Menurut dokumen rahasia Longbridge yang dirilis The Brimingham Mail, bos Rover telah melakukan pembicaraan rahasia dengan pemerintah Soeharto di pertangahan 1990-an.

Inti pembicaraan itu adalah kesepakatan bersama untuk memproduksi mobil yang berbasis di Metro. Mobil-mobil yang akan diproduksi itu sedianya akan diberi nama Rancang Maleo. Mobil-mobil tersebut juga akan dipasarkan ke Asia Tenggara.

Namun kesepakatan rahasia yang kemudian dikenal sebagai “Proyek Maleo” itu mendadak batal, karena rezim Soehartolengser pada Mei 1998.

Dokumen rahasia Longbridge itu mengungkap cetak biru asli untuk desain produksi mobil di Metro, yang sudah sukses menjual 2 juta lebih unit mobil dalam 20 tahun terakhir.

Gara-gara batalnya proyek rahasia itu, produksi mobil di Longbridge praktis berhenti pada tahun 1998. Namun, Group Rover yang kemudian dimiliki BMW, telah menyusun rencana untuk meluncurkan kendaraan di Indonesia sebagai mobil nasional pertama di Indonesia.

Masih menurut dokumen Longbridge, proyek Maleo sebenarnya sudah disiapkan matang, di mana Departemen Perundustrian telah ditunjuk untuk menciptakan industri mobil baru yang independen.

”Proyek ini merupakan 'Transfer Teknologi' antara Rover Group dan BPIS (Bahana Pakarya Industri Strategis), tujuan utama yang menunjukkan tim Indonesia pada prinsip-prinsip di balik inisialisasi dan menjalankan program kendaraan sendiri,” bunyi dokumen itu, seperti diberitakan Mirror, semalam (13/4/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5995 seconds (0.1#10.140)