Sejak Perang Dimulai, Saudi Sudah Bunuh 500 Milisi Houthi
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi mengklaim telah menewaskan lebih dari 500 milisi pemberontak Houthi di Yaman, sejak Saudi dan koalisi Teluk meluncurkan serangan udara mulai 26 Maret 2015 lalu. Data itu diungkap untuk pertama kalinya oleh Kementerian Pertahanan Saudi.
Saudi juga mengakui jumlah korban di pihaknya mencapai dua kali lipat, di mana pada hari Jumat tiga serdadu Saudi tewas dan dua lainnya terluka akibat tembakan mortir di wilayah Najran, perbatasan Saudi dan Yaman.
Juru bicara operasi militer koalisi Teluk, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan, sejak perang terhadap kelompok pemerontak Houthi di Yaman dimulai, Koalisi Teluk sudah meluncurkan 1.200 serangan udara. (Baca: Saudi Cs Sudah Luncurkan 1.200 Serangan Udara di Yaman)
Menurutnya, serangan udara telah diluncurkan sangat intensif. Semula, serangan udara untuk memerangi musuh pemerintah Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, itu sebanyak 50 kali dalam sehari. Kemudian, ditingkatkan menjadi 80 kali sehari dan kini meningkat lagi menjadi 120 kali sehari.
“Pasukan koalisi telah meluncurkan 1.200 serangan sejauh ini. Tujuan dari serangan udara ini untuk menghancurkan pertahanan udara Houthi, kamp-kamp dan rudal balistik,” kata Asseri, seperti dikutip Arab News, Minggu (12/4/2015). (Baca juga: Usai 1.200 Serangan Udara, Yaman Akan Digempur dari Darat)
Sementara itu, serangan udara Koalisi Teluk pada hari ini menargetkan kamp militer di wilayah Yaman tengah. Menurut sumber medis di Yaman, seperti dilaporkan Reuters, sebanyak delapan warga sipil tewas.
Serangan udara itu ditujukan pada sebuah situs militer milik tentara loyalis mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Pasukan loyalis Saleh ikut jadi target serangan Koalisi Teluk karena telah bersekutu dengan milisi Houthi.
Saudi juga mengakui jumlah korban di pihaknya mencapai dua kali lipat, di mana pada hari Jumat tiga serdadu Saudi tewas dan dua lainnya terluka akibat tembakan mortir di wilayah Najran, perbatasan Saudi dan Yaman.
Juru bicara operasi militer koalisi Teluk, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan, sejak perang terhadap kelompok pemerontak Houthi di Yaman dimulai, Koalisi Teluk sudah meluncurkan 1.200 serangan udara. (Baca: Saudi Cs Sudah Luncurkan 1.200 Serangan Udara di Yaman)
Menurutnya, serangan udara telah diluncurkan sangat intensif. Semula, serangan udara untuk memerangi musuh pemerintah Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, itu sebanyak 50 kali dalam sehari. Kemudian, ditingkatkan menjadi 80 kali sehari dan kini meningkat lagi menjadi 120 kali sehari.
“Pasukan koalisi telah meluncurkan 1.200 serangan sejauh ini. Tujuan dari serangan udara ini untuk menghancurkan pertahanan udara Houthi, kamp-kamp dan rudal balistik,” kata Asseri, seperti dikutip Arab News, Minggu (12/4/2015). (Baca juga: Usai 1.200 Serangan Udara, Yaman Akan Digempur dari Darat)
Sementara itu, serangan udara Koalisi Teluk pada hari ini menargetkan kamp militer di wilayah Yaman tengah. Menurut sumber medis di Yaman, seperti dilaporkan Reuters, sebanyak delapan warga sipil tewas.
Serangan udara itu ditujukan pada sebuah situs militer milik tentara loyalis mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Pasukan loyalis Saleh ikut jadi target serangan Koalisi Teluk karena telah bersekutu dengan milisi Houthi.
(mas)