Pentagon Ragu Korut Akan Tembakkan Rudal Nuklir
A
A
A
SEOUL - Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) ragu dengan ancaman Korea Utara (Korut) yang ingin menembakkan rudal nuklir sebagai uji coba yang keempat. Namun, Pentagon membenarkan jika Korut telah melakukan provokasi terhadap Korea Selatan (Korsel) di Semenanjung Korea.
Kepala Pentagon, Ashton Carter, memulai lawatannya ke Asia pada Selasa lalu. Lawatan pertama yang dilakukan di Jepang itu disambut Korut dengan tembakan dua rudal ke lepas pantai barat Korut. Carter kemudian melanjutkan kunjunganya ke Korsel pada Kamis, kemarin.
Carter mengaku merasakan adanya provokasi dari manuver rudal-rudal Korut itu. ”Seperti yang ditunjukkan sekali lagi dengan peluncuran rudal yang baru-baru ini, Korut bertekad untuk melanjutkan provokasi,” kata Carter dalam konferensi pers di Seoul, seperti dikutip Reuters, Jumat (10/4/2015).
Rezim Korut di bawah kepemimpinan Kim Jong-un telah berada di bawah sanksi berat atas program nuklir dan uji coba rudal balistik.Korut selama ini menuduh AS membangun kekuatan di kawasan Semenanjung Korea dengan rutin melakukan latihan perang dengan militer Korsel.
AS sendiri sedang mengembangkan sistem pertahanan rudal canggih THAAD. Namun, dalam kunjungannya ke Seoul, AS dan Korsel tidak membahas soal rencana penyebaran sistem rudal canggih itu untuk mengantisipasi serangan rudal nuklir Korut.
”Kami belum pada tahapan itu, kita akan memulai diskusi dengan siapa saja di seluruh dunia tentang di mana THAAD akan diterapkan,” kata Carter. Penerapan sistem rudal canggih THAAD itu telah ditentang China dan Rusia.
Kepala Pentagon, Ashton Carter, memulai lawatannya ke Asia pada Selasa lalu. Lawatan pertama yang dilakukan di Jepang itu disambut Korut dengan tembakan dua rudal ke lepas pantai barat Korut. Carter kemudian melanjutkan kunjunganya ke Korsel pada Kamis, kemarin.
Carter mengaku merasakan adanya provokasi dari manuver rudal-rudal Korut itu. ”Seperti yang ditunjukkan sekali lagi dengan peluncuran rudal yang baru-baru ini, Korut bertekad untuk melanjutkan provokasi,” kata Carter dalam konferensi pers di Seoul, seperti dikutip Reuters, Jumat (10/4/2015).
Rezim Korut di bawah kepemimpinan Kim Jong-un telah berada di bawah sanksi berat atas program nuklir dan uji coba rudal balistik.Korut selama ini menuduh AS membangun kekuatan di kawasan Semenanjung Korea dengan rutin melakukan latihan perang dengan militer Korsel.
AS sendiri sedang mengembangkan sistem pertahanan rudal canggih THAAD. Namun, dalam kunjungannya ke Seoul, AS dan Korsel tidak membahas soal rencana penyebaran sistem rudal canggih itu untuk mengantisipasi serangan rudal nuklir Korut.
”Kami belum pada tahapan itu, kita akan memulai diskusi dengan siapa saja di seluruh dunia tentang di mana THAAD akan diterapkan,” kata Carter. Penerapan sistem rudal canggih THAAD itu telah ditentang China dan Rusia.
(mas)