Erdogan: Islam di Ambang Perpecahan
A
A
A
ISTANBUL - Konflik yang terjadi di Timur Tengah saat ini, menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, berpotensi untuk memecah belah Islam. Konflik di Timur Tengah mayoritas disebabkan oleh perseteruan antara Muslim Sunni dan Syiah, yang dikhwatirkan Erdogan bisa menyebar ke seluruh dunia.
"Pada saat ini dunia Islam menghadapi risiko disintegrasi," ucap Erdogan kala melakukan jumpa wartawan di Istanbul, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (9/4/2015).
Erdogan menyatakan, diperlukan langkah-langkah kongkrit dan cepat untuk bisa mencegah perpecahan itu. "Perlu diambil langkah cepat untuk menggagalkan upaya disintegrasi tersebut," lanjut mantan Perdana Menteri Turki itu.
Terkait adanya aliran Sunni dan Syiah, dirinya menyatakan wajar jika seseorang memiliki pandangan atau pemahaman berbeda mengenai Islam. Tapi, satu hal yang dia harapankan adalah orang tersebut tidak berusaha untuk memaksakan pemahamannya kepada orang lain.
"Anda boleh saja memiliki pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Tetapi, jika Anda berusaha untuk memaksakan pemahaman tersebut, maka Anda bisa memecah belah umat Islam," imbuhnya.
Pemimpin Turki, yang mendeklarasikan diri sebagai pemimpin dunia Islam itu meminta kepada organisasi Islam internasional seperti Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membantu menyelesaikan konflik yang ada.
"Mereka harus menunjukan ketulusan mereka untuk membantu menyelesaikan masalah di wilayah konflik seperti di rak, Mesir, Libya, Suriah dan Yaman," ucapnya merujuk pada organisasi Islam dunia.
"Pada saat ini dunia Islam menghadapi risiko disintegrasi," ucap Erdogan kala melakukan jumpa wartawan di Istanbul, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (9/4/2015).
Erdogan menyatakan, diperlukan langkah-langkah kongkrit dan cepat untuk bisa mencegah perpecahan itu. "Perlu diambil langkah cepat untuk menggagalkan upaya disintegrasi tersebut," lanjut mantan Perdana Menteri Turki itu.
Terkait adanya aliran Sunni dan Syiah, dirinya menyatakan wajar jika seseorang memiliki pandangan atau pemahaman berbeda mengenai Islam. Tapi, satu hal yang dia harapankan adalah orang tersebut tidak berusaha untuk memaksakan pemahamannya kepada orang lain.
"Anda boleh saja memiliki pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Tetapi, jika Anda berusaha untuk memaksakan pemahaman tersebut, maka Anda bisa memecah belah umat Islam," imbuhnya.
Pemimpin Turki, yang mendeklarasikan diri sebagai pemimpin dunia Islam itu meminta kepada organisasi Islam internasional seperti Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membantu menyelesaikan konflik yang ada.
"Mereka harus menunjukan ketulusan mereka untuk membantu menyelesaikan masalah di wilayah konflik seperti di rak, Mesir, Libya, Suriah dan Yaman," ucapnya merujuk pada organisasi Islam dunia.
(esn)