Menhan AS Kunjungi Korsel, Korut Tembakkan 2 Rudal
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) telah menembakkan dua rudal ke lepas pantai barat Korut. Tembakan dua rudal itu terjadi sebelum Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat, Ashton Carter mengunjungi Korea Selatan (Korsel), Kamis (9/4/2015).
Kementerian Pertahanan Korsel, menyatakan dua rudal ditembakkan Korut pada Selasa lalu. Dua rudal itu ditembakkan dalam jeda yang singkat. ”Kisaran ini tidak terlalu lama,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok, seperti dilansir Reuters.
”Korut sesekali menembakkan (rudal) ini,” lanjut Kim. Menhan AS atau Kepala Pentagon, Ashton Carter tiba di Jepang pada Selasa sore dan dijadwalkan melakukan perjalanan ke Korsel pada hari ini.
Kunjungan Kepala Pentagon itu diduga untu membahas respons terhadap manuver rudal dan ancaman nuklir Korut. (Baca juga: Korut Ditakutkan Sambut Kepala Pentagon dengan Banyak Rudal)
Pada Jumat pekan lalu, Korut telah menembakkan empat rudal jarak pendek dari stasiun rudal utama negara itu ke arah lepas pantai barat Korut. Stasiun rudal utama milik rezim Pyongyang itu sebelumnya telah digunakan untuk meluncurkan roket jarak jauh yang diyakini untuk menempatkan sebuah objek ke ruang angkasa.
Kementerian Pertahanan Korsel, menyatakan dua rudal ditembakkan Korut pada Selasa lalu. Dua rudal itu ditembakkan dalam jeda yang singkat. ”Kisaran ini tidak terlalu lama,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok, seperti dilansir Reuters.
”Korut sesekali menembakkan (rudal) ini,” lanjut Kim. Menhan AS atau Kepala Pentagon, Ashton Carter tiba di Jepang pada Selasa sore dan dijadwalkan melakukan perjalanan ke Korsel pada hari ini.
Kunjungan Kepala Pentagon itu diduga untu membahas respons terhadap manuver rudal dan ancaman nuklir Korut. (Baca juga: Korut Ditakutkan Sambut Kepala Pentagon dengan Banyak Rudal)
Pada Jumat pekan lalu, Korut telah menembakkan empat rudal jarak pendek dari stasiun rudal utama negara itu ke arah lepas pantai barat Korut. Stasiun rudal utama milik rezim Pyongyang itu sebelumnya telah digunakan untuk meluncurkan roket jarak jauh yang diyakini untuk menempatkan sebuah objek ke ruang angkasa.
(mas)