Ini Wajah Kapten Pilot Pahlawan dalam Tragedi Germanwings
A
A
A
BERLIN - Untuk pertama kalinya, gambar wajah kapten pilot pesawat Germanwings dirilis Selasa (7/4/2015). Kapten pilot Patrick Sondheimer dianggap pahlawan karena berupaya menghancurkan pintu kokpit untuk menyelamatkan pesawat yang mengalami tragedi di Pegunungan Alpen, Prancis.
Foto kapten pilot Sondehimer muncul dalam versi hitam-putih yang dibingkai. Tragedi Germanwings yang menewaskan 150 orang terjadi dua minggu lalu.
Co-pilot Andreas Lubitz oleh jaksa Prancis dianggap bersalah setelah data rekaman kokpit dari kotak hitam menunjukkan, bahwa dia sengaja mengunci pintu kokpit dan sengaja menabrakkan pesawat ke tebing Pegunungan Alpen sebelum akhirnya pesawat jatuh.
Dalam rekaman kokpit, Sondheimer terdengar sangat panik saat mencoba untuk menghancurkan pintu kokpit agar bisa menyelamatkan pesawat dengan nomor penerbangan 4U9525 itu.
Dalam rekaman itu pula, Sondheimer berteriak kepada Lubitz yang mengunci pintu kokpit dari dalam.”Demi Tuhan, buka pinut,” bunyi teriakan Sondheimer, seperti dikutip Mirror.
Tidak seperti Lubitz, 27, yang wajahnya sudah dikenal di seluruh dunia sejak pesawat Germanwings jatuh, wajah Sondheimer dan latar belakangnya sebagian besar tidak diketahui. Saat ini, foto “pahlawan” dalam tragedi Germanwings itu dipajang sebuah kuil di markas Germanwings di Cologne.
Sementara itu, sebuah kampanye media sosial telah muncul seminggu setelah tragedi pesawat itu berlalu. Kampanye di media sosial itu berisi pujian terhadap Sondheimer dan kecaman terhadap Lubitz.
“Lupakan co-pilot dan ingatlah Patrick Sondheimer, pahlawan nyata dari hari di mana dia mencoba untuk menyelamatkan orang-orang,” tulis salah seorang pengguna media sosial yang meramaikan kampanye itu. Pesawat Germanwings itu jatuh pada 24 Maret 2015 saat terbang dari Spanyol menuju Jerman.
Foto kapten pilot Sondehimer muncul dalam versi hitam-putih yang dibingkai. Tragedi Germanwings yang menewaskan 150 orang terjadi dua minggu lalu.
Co-pilot Andreas Lubitz oleh jaksa Prancis dianggap bersalah setelah data rekaman kokpit dari kotak hitam menunjukkan, bahwa dia sengaja mengunci pintu kokpit dan sengaja menabrakkan pesawat ke tebing Pegunungan Alpen sebelum akhirnya pesawat jatuh.
Dalam rekaman kokpit, Sondheimer terdengar sangat panik saat mencoba untuk menghancurkan pintu kokpit agar bisa menyelamatkan pesawat dengan nomor penerbangan 4U9525 itu.
Dalam rekaman itu pula, Sondheimer berteriak kepada Lubitz yang mengunci pintu kokpit dari dalam.”Demi Tuhan, buka pinut,” bunyi teriakan Sondheimer, seperti dikutip Mirror.
Tidak seperti Lubitz, 27, yang wajahnya sudah dikenal di seluruh dunia sejak pesawat Germanwings jatuh, wajah Sondheimer dan latar belakangnya sebagian besar tidak diketahui. Saat ini, foto “pahlawan” dalam tragedi Germanwings itu dipajang sebuah kuil di markas Germanwings di Cologne.
Sementara itu, sebuah kampanye media sosial telah muncul seminggu setelah tragedi pesawat itu berlalu. Kampanye di media sosial itu berisi pujian terhadap Sondheimer dan kecaman terhadap Lubitz.
“Lupakan co-pilot dan ingatlah Patrick Sondheimer, pahlawan nyata dari hari di mana dia mencoba untuk menyelamatkan orang-orang,” tulis salah seorang pengguna media sosial yang meramaikan kampanye itu. Pesawat Germanwings itu jatuh pada 24 Maret 2015 saat terbang dari Spanyol menuju Jerman.
(mas)