Kesepakatan Nuklir Iran Tercapai, Israel Geram
A
A
A
YARUSALEM - Pemerintah Israel menegaskan tidak akan pernah menerima hasil kesepakatan nuklir antara Iran dan negara P5+1, yang baru saja tercapai. Israel berpandangan, kesepakatan itu adalah sesuatu yang fana dan tidak akan menghasilkan apapun.
Melansir Al Arabiya pada Jumat (3/4/2015), Menteri Urusan Strategis Israel, Yuval Steinitz dalam sebuah pernyataan menegaskan, pihaknya akan terus berusaha untuk membatalkan perjanjian tersebut, dan mendesak dunia agar terus memberikan sanksi yang berat kepada Iran karena mengembangkan teknologi nuklir.
Alasan Negeri Zionis itu tetap sama, mereka yakin Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, dan mereka juga yakin bahwa Israel lah negara pertama yang akan diserang oleh Iran. "Senyum di Laussane sangat tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, dimana Iran sejatinya menolak untuk membuat konsesi mengenai isu nuklir," ucap Steinitz.
"Mereka (Iran) terus menebar ancaman pada Israel dan semua negara di kawasan Timur Tengah. Kami akan melanjutkan usaha kami untuk menjelaskan dan menyakinkan dunia internasional mengenai hal ini, dengan harapan bisa mencegah hal buruk yang muncul dari perjanjian tersebut," tambahnya.
Dalam kesepatan yang dicapai di Laussane, Swiss itu, Iran setuju untuk membatasi pengembangan dan penelitian nuklir, mengurangi jumlah pabrik penghasil uranium, serta mempreteli semua reaktor yang berpotensi menghasilkan plutoniom. Kesepakatan ini dikabarkan akan berlaku setidaknya sampai 10 tahun ke depan.
Melansir Al Arabiya pada Jumat (3/4/2015), Menteri Urusan Strategis Israel, Yuval Steinitz dalam sebuah pernyataan menegaskan, pihaknya akan terus berusaha untuk membatalkan perjanjian tersebut, dan mendesak dunia agar terus memberikan sanksi yang berat kepada Iran karena mengembangkan teknologi nuklir.
Alasan Negeri Zionis itu tetap sama, mereka yakin Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, dan mereka juga yakin bahwa Israel lah negara pertama yang akan diserang oleh Iran. "Senyum di Laussane sangat tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, dimana Iran sejatinya menolak untuk membuat konsesi mengenai isu nuklir," ucap Steinitz.
"Mereka (Iran) terus menebar ancaman pada Israel dan semua negara di kawasan Timur Tengah. Kami akan melanjutkan usaha kami untuk menjelaskan dan menyakinkan dunia internasional mengenai hal ini, dengan harapan bisa mencegah hal buruk yang muncul dari perjanjian tersebut," tambahnya.
Dalam kesepatan yang dicapai di Laussane, Swiss itu, Iran setuju untuk membatasi pengembangan dan penelitian nuklir, mengurangi jumlah pabrik penghasil uranium, serta mempreteli semua reaktor yang berpotensi menghasilkan plutoniom. Kesepakatan ini dikabarkan akan berlaku setidaknya sampai 10 tahun ke depan.
(esn)