Saat Germanwings Jatuh, Penumpang Menjerit 5 Menit
A
A
A
MARSEILLE - Dalam tragedi jatuhnya pesawat Germanwings di Pegunungan Alpen, Prancis, terungkap bahwa para penumpang menjerit selama lebih dari lima menit. Hal itu terungkap dari rekaman suara di kokpit yang diambil dari data kotak hitam.
Tragedi yang terjadi Selasa pekan lalu itu menewaskan 150 orang. Co-pilot Andreas Lubitz, telah disalahkan karena melakukan pembunuhan massal dengan menjatuhkan pesawat.
Lubitz, menurut Kejaksaan Prancis, sengaja bunuh diri dengan menabrakkan pesawat Germanwings ke tebing pegunungan Alpen, saat kapten pilot meninggalkan kokpit. Jaksa wilayah Marseille, Prancis, Brice Robin, secara resmi mengungkap isi rekaman suara di kokpit yang diambil dari kota hitam Germanwings Airbus A320.
Dalam rekaman, co-pilot Andreas Lubitz terdengar bersuara lembut membujuk kapten pilot Patrick Sondenheimer, 34, agar pergi ke toilet. Setelah kapten pilot keluar dari kokpit, Lubitz mengunci pintu kokpit dari dalam.
Tepat pada detik ke-55 setelah pukul 10.30, Lubitz sengaja mengatur laju pesawat dengan sistem auto-pilot. Dia juga menurunkan ketinggian terbang pesawat 96 kaki dari 38.000 kaki.
Rekaman suara di kokpit juga menunjukkan Lubitz dengan tenang saat melaksanakan rencana menabrakkan pesawat Germanwings ke tebing Pegunungan Alpen secara mengerikan. (Baca: Co-pilot Jatuhkan Germanwings karena Putus Cinta?)
Pada pukul 10.31, radar mencatat bahwa pesawat terus menurunkan ketinggian terbang. Semenit kemudian, ketinggian terbang pesawat tercatat diturunkan 316 kaki dari ketinggian 1.800 kaki.
Beberapa saat setelah pukul 10.32 ketinggian pesawat semakin turun dan terdengar ledakan keras. Suara itu diduga berasal dari tindakan kapten pilot Sondenheimer yang mencoba mendobrak pintu kokpit agar bisa masuk dan mengendalikan laju pesawat. ”Demi Tuhan, buka pintu!", bunyi suara kapten pilot. Suara itu disambut jeritan para penumpang selama lebih dari lima menit.
Jaksa Robin sepenuhnya menyalahkan co-pilot Lubitz dalam tragedi jatuhnya pesawat Germanwings. ”Tujuannya adalah untuk menghancurkan pesawat. Kematian yang instan. Pesawat menghantam gunung di ketinggian 430mph,” katanya, seperti dilansir Mirror, semalam (29/3/2015).
Tragedi yang terjadi Selasa pekan lalu itu menewaskan 150 orang. Co-pilot Andreas Lubitz, telah disalahkan karena melakukan pembunuhan massal dengan menjatuhkan pesawat.
Lubitz, menurut Kejaksaan Prancis, sengaja bunuh diri dengan menabrakkan pesawat Germanwings ke tebing pegunungan Alpen, saat kapten pilot meninggalkan kokpit. Jaksa wilayah Marseille, Prancis, Brice Robin, secara resmi mengungkap isi rekaman suara di kokpit yang diambil dari kota hitam Germanwings Airbus A320.
Dalam rekaman, co-pilot Andreas Lubitz terdengar bersuara lembut membujuk kapten pilot Patrick Sondenheimer, 34, agar pergi ke toilet. Setelah kapten pilot keluar dari kokpit, Lubitz mengunci pintu kokpit dari dalam.
Tepat pada detik ke-55 setelah pukul 10.30, Lubitz sengaja mengatur laju pesawat dengan sistem auto-pilot. Dia juga menurunkan ketinggian terbang pesawat 96 kaki dari 38.000 kaki.
Rekaman suara di kokpit juga menunjukkan Lubitz dengan tenang saat melaksanakan rencana menabrakkan pesawat Germanwings ke tebing Pegunungan Alpen secara mengerikan. (Baca: Co-pilot Jatuhkan Germanwings karena Putus Cinta?)
Pada pukul 10.31, radar mencatat bahwa pesawat terus menurunkan ketinggian terbang. Semenit kemudian, ketinggian terbang pesawat tercatat diturunkan 316 kaki dari ketinggian 1.800 kaki.
Beberapa saat setelah pukul 10.32 ketinggian pesawat semakin turun dan terdengar ledakan keras. Suara itu diduga berasal dari tindakan kapten pilot Sondenheimer yang mencoba mendobrak pintu kokpit agar bisa masuk dan mengendalikan laju pesawat. ”Demi Tuhan, buka pintu!", bunyi suara kapten pilot. Suara itu disambut jeritan para penumpang selama lebih dari lima menit.
Jaksa Robin sepenuhnya menyalahkan co-pilot Lubitz dalam tragedi jatuhnya pesawat Germanwings. ”Tujuannya adalah untuk menghancurkan pesawat. Kematian yang instan. Pesawat menghantam gunung di ketinggian 430mph,” katanya, seperti dilansir Mirror, semalam (29/3/2015).
(mas)