Rasis, Maaf Netanyahu Ditolak Warga Arab-Israel
A
A
A
JERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengaku menyesal dan meminta maaf kepada warga Arab-Israel atas komentarnya yang dianggap rasis selama kampanye Pemilu Israel. Tapi, perwakilan warga Arab-Israel menolak permintaan maaf Netanyahu.
Dalam klip video yang di-posting di halaman Facebook-nya, Netanyahu menyampaikan permintaan maaf kepada perwakilan dari komunitas Arab-Israel. ”Saya tahu bahwa hal-hal yang saya katakan beberapa hari lalu menyinggung warga Arab-Israel. Saya tidak punya niat untuk hal ini. Saya menyesal untuk ini,” ucap Netanyahu.
Dalam sebuah kampanye, Netanyahu menuduh organisasi sayap kiri komunitas Arab-Israel pergi berbondong-bondong ke pemungutan suara untuk memilih lawan politiknya. ”Sayap kanan berada dalam bahaya,” katanya saat itu.
Berbicara kepada komunitas Arab-Israel di kediaman resminya, di Yerusalem, Netanyahu mengatakan; ”Saya menganggap diri saya sebagai perdana menteri dari masing-masing Anda, semua warga Israel, tanpa memandang agama, ras atau jenis kelamin,” ujarnya.
Namun, permintaan maaf Netanyahu itu ditolak oleh Ayman Odeh, pemimpin faksi Joint Arab List yang meraih 13 kursi dalam Pemilu Israel pekan lalu. Faksi itu juga jadi kekuatan politik terbesar ketiga di parlemen Israel.
”Kami tidak menerima permintaan maaf ini. (Permintaan maaf)ini adalah kepada sekelompok orang tua dan tidak kepada pimpinan terpilih Arab-Israel. Saya ingin melihat tindakan, bagaimana dia akan mewujudkan permintaan maaf ini? Apakah ia akan mengusung kesetaraan?,” tanya Odeh Israel kepada Channel 10, Selasa (24/3/2015).
Dalam klip video yang di-posting di halaman Facebook-nya, Netanyahu menyampaikan permintaan maaf kepada perwakilan dari komunitas Arab-Israel. ”Saya tahu bahwa hal-hal yang saya katakan beberapa hari lalu menyinggung warga Arab-Israel. Saya tidak punya niat untuk hal ini. Saya menyesal untuk ini,” ucap Netanyahu.
Dalam sebuah kampanye, Netanyahu menuduh organisasi sayap kiri komunitas Arab-Israel pergi berbondong-bondong ke pemungutan suara untuk memilih lawan politiknya. ”Sayap kanan berada dalam bahaya,” katanya saat itu.
Berbicara kepada komunitas Arab-Israel di kediaman resminya, di Yerusalem, Netanyahu mengatakan; ”Saya menganggap diri saya sebagai perdana menteri dari masing-masing Anda, semua warga Israel, tanpa memandang agama, ras atau jenis kelamin,” ujarnya.
Namun, permintaan maaf Netanyahu itu ditolak oleh Ayman Odeh, pemimpin faksi Joint Arab List yang meraih 13 kursi dalam Pemilu Israel pekan lalu. Faksi itu juga jadi kekuatan politik terbesar ketiga di parlemen Israel.
”Kami tidak menerima permintaan maaf ini. (Permintaan maaf)ini adalah kepada sekelompok orang tua dan tidak kepada pimpinan terpilih Arab-Israel. Saya ingin melihat tindakan, bagaimana dia akan mewujudkan permintaan maaf ini? Apakah ia akan mengusung kesetaraan?,” tanya Odeh Israel kepada Channel 10, Selasa (24/3/2015).
(mas)