Keluarga Berharap Kabar 16 WNI yang Hilang di Turki
A
A
A
SOLO - Pihak keluarga berharap 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang di Turki segera memberi kabar. Harapan itu disampaikan keluarga salah satu WNI asal Solo.
Perwakilan keluarga, Muhammad Arif, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kabar mengenai keberadaan enam anggota keluarganya yang hilang di Turki. Kerabatnya yang hilang di Turki itu antara lain, Hafid Umar Babher serta istrinya Soraiyah.
Kemudian tiga anak pasangan itu, Hamzah Hafid, Ustman Hafid dan Atikah Hafid. Selain itu, saudara kandung Hafid yakni Fauzi Umar juga ikut hilang di Turki.
Menurutnya, terakhir kali kerabatnya yang hilang di Turki itu menelepon keluarga di Solo pada Jumat (27/2) lalu. Dalam telepon tersebut, mereka mengaku dalam kondisi sehat dan bahagia.
Bahkan saat itu, kerabatnya tersebut menawarkan oleh-oleh. Setelah kontak telepon terakhir itu, lanjut Muhammad Arif, keluarga mencoba menelepon kembali. Tapi, nomor yang bersangkutan sudah tidak aktif.
"Ketika itu mereka menghubungi dengan nomor Turki, tapi setelah itu nomornya kami hubungi lagi sudah tidak bisa," ucapnya kepada KORAN SINDO, Jumat (13/3/2015).
Menurut Muhammad Arif, tidak ada tanda-tanda keanehan yang ditunjukkan oleh anggota keluarganya itu. Tidak muncul pula tanda-tanda bahwa yang bersangkutan masuk organisasi Islamic State Iraq and Syria(ISIS) seperti yang diduga banyak orang. Kerabatnya itu pergi ke Turki dengan rombongan lain dari Smailing Tour.
Sementara itu pendamping keluarga dari Badan Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS) Budi Kuswanto, mengaku masih menunggu kabar dari Kementerian luar Negeri (Kemlu) Indonesia, soal para WNI yang hilang di Turki itu.
Perwakilan keluarga, Muhammad Arif, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kabar mengenai keberadaan enam anggota keluarganya yang hilang di Turki. Kerabatnya yang hilang di Turki itu antara lain, Hafid Umar Babher serta istrinya Soraiyah.
Kemudian tiga anak pasangan itu, Hamzah Hafid, Ustman Hafid dan Atikah Hafid. Selain itu, saudara kandung Hafid yakni Fauzi Umar juga ikut hilang di Turki.
Menurutnya, terakhir kali kerabatnya yang hilang di Turki itu menelepon keluarga di Solo pada Jumat (27/2) lalu. Dalam telepon tersebut, mereka mengaku dalam kondisi sehat dan bahagia.
Bahkan saat itu, kerabatnya tersebut menawarkan oleh-oleh. Setelah kontak telepon terakhir itu, lanjut Muhammad Arif, keluarga mencoba menelepon kembali. Tapi, nomor yang bersangkutan sudah tidak aktif.
"Ketika itu mereka menghubungi dengan nomor Turki, tapi setelah itu nomornya kami hubungi lagi sudah tidak bisa," ucapnya kepada KORAN SINDO, Jumat (13/3/2015).
Menurut Muhammad Arif, tidak ada tanda-tanda keanehan yang ditunjukkan oleh anggota keluarganya itu. Tidak muncul pula tanda-tanda bahwa yang bersangkutan masuk organisasi Islamic State Iraq and Syria(ISIS) seperti yang diduga banyak orang. Kerabatnya itu pergi ke Turki dengan rombongan lain dari Smailing Tour.
Sementara itu pendamping keluarga dari Badan Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS) Budi Kuswanto, mengaku masih menunggu kabar dari Kementerian luar Negeri (Kemlu) Indonesia, soal para WNI yang hilang di Turki itu.
(mas)