Soal Tragedi Kapal, Taiwan Minta Maaf pada Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Taiwan meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia atas lambatnya menyampaikan informasi tragedi hilangnya kapal yang membawa 21 anak buah kapal (ABK) Indonesia di Samudera Atlantik.
Kapal pencari ikan milik asal Taiwan Hsiang Fu Chuen, membawa 49 orang, termasuk 21 ABK Indonesia. Menurut juru bicaraKementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir, sejatinya pemerintah Taiwan sudah tahu insiden kapal itu sejak 2 Maret 2015 lalu, atau empat hari setelah kapal itu hilang.
Namun, mereka baru memberitahu pemerintah Indoensia pada tanggal 9 Maret 2015, atau sepekan setelah mendapat laporan dari pemilik kapal. (Baca juga: Bocor, Kapal Taiwan Pembawa 21 ABK Indonesia Diduga Tenggelam)
Arrmanatha mengatakan, pemerintah Taiwan langsung menyampaikan permintaan maaf, karena lebih mendahulukan media daripada pemerintah Indonesia. Permintaan maaf itu disampaikan saat pertemuan perwakilan Indonesia dengan otoritas Taiwan.
"Otoritas Taiwan telah minta maaf karena lambat memberitahukan informasi mengenai insiden ini ke pemerintah Indonesia," ucap Arrmanatha kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Sementara itu, sampai saat ini pencarian kapal nahas itu masih terus dilakukan pemerintah Taiwan. Belum ada informasi soal hasil pencarian kapal yang ikut dibantu Inggris dan Argentina tersebut.
Kapal pencari ikan milik asal Taiwan Hsiang Fu Chuen, membawa 49 orang, termasuk 21 ABK Indonesia. Menurut juru bicaraKementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir, sejatinya pemerintah Taiwan sudah tahu insiden kapal itu sejak 2 Maret 2015 lalu, atau empat hari setelah kapal itu hilang.
Namun, mereka baru memberitahu pemerintah Indoensia pada tanggal 9 Maret 2015, atau sepekan setelah mendapat laporan dari pemilik kapal. (Baca juga: Bocor, Kapal Taiwan Pembawa 21 ABK Indonesia Diduga Tenggelam)
Arrmanatha mengatakan, pemerintah Taiwan langsung menyampaikan permintaan maaf, karena lebih mendahulukan media daripada pemerintah Indonesia. Permintaan maaf itu disampaikan saat pertemuan perwakilan Indonesia dengan otoritas Taiwan.
"Otoritas Taiwan telah minta maaf karena lambat memberitahukan informasi mengenai insiden ini ke pemerintah Indonesia," ucap Arrmanatha kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Sementara itu, sampai saat ini pencarian kapal nahas itu masih terus dilakukan pemerintah Taiwan. Belum ada informasi soal hasil pencarian kapal yang ikut dibantu Inggris dan Argentina tersebut.
(mas)