Kata Tersangka, Nemtsov Dibunuh karena Hina Islam

Selasa, 10 Maret 2015 - 12:36 WIB
Kata Tersangka, Nemtsov...
Kata Tersangka, Nemtsov Dibunuh karena Hina Islam
A A A
MOSKOW - Tersangka utama kasus pembunuhan terhadap pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, mengatakan, Nemtsov dibunuh karena dia menghina Islam. Tuduhan itu mengacu pada komentar negatif Nemtsov saat kantor majalah Charlie Hebdo di Prancis diserang.

Tuduhan itu disampaikan Zaur Dadaev, tersangka utama kasus pembunuhan terhadap “musuh politik” Presiden Rusia Vladimir Putin itu dalam sebuah pengadilan di Basmanny, Moskow. Dadaev adalah satu dari lima tersangka yang mengaku terlibat dalam penembakan terhadap Boris Nemtsov.

Menurut kantor berita Rosbalt, tuduhan bahwa Nemtsov dibunuh karena dianggap menghina Islam itu disampaikan Dadaev saat diinterogasi polisi.

“Pada bulan Januari 2015, tersangka diduga mengetahui bahwa Boris Nemtsov lebih dari sekali membiarkan dirinya berkomentar negatif kepada Muslim yang tinggal di Rusia, kepada Nabi Muhammad dan kepada Islam,” tulis media Rusia itu.

”Dadaev mengaku pernah kejahatan terorganisir ini,” lanjut media Rusia itu mengutip sumber di kepolisian Rusia.

Setelah serangan terhadap kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo di Paris, Nemtsov memang pernah menulis di blog-nya, bahwa dunia sedang menyaksikan sebuah "inkuisisi Islam di abad pertengahan."

Nemtsov juga menulis bahwa pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, membuat semua orang sakit dengan ancamannya. “Dan harus dimasukkan ke dalam penjara,” bunyi tulisan Nemtsov.

Pemimpin Chechnya itu pernah memimpin demo besar-besaran untuk mengecam Charlie Hebdo yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Saat demo, dia menebar ancaman pada tokoh dan media Rusia yang mendukung publikasi kartun Nabi Muhammad.

Sementara itu, kubu oposisi Rusia skeptis dengan tuduhan hinaan terhadap Islam sebagai motif pembunuhan terhadap Nemtsov. Ilya Yashin, koordinator pembela Nemtsov dari kubu oposisi Rusia mengatakan, motif pembunuhan terhadap Nemtsov itu tidak masuk akal.

”Nemtsov tidak pernah mengatakan kata-kata yang buruk tentang Islam,” tulis Yashin di akun Facebook-nya, seperti dilansir Russia Today, Senin (9/3/2015).

"Dia benar-benar toleran dalam hal agama. Tentu saja, ia mengkritik teroris yang membunuh wartawan Charlie Hebdo di Paris. Tetapi banyak tokoh masyarakat yang lebih keras dan lebih keras dalam kritik itu.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0690 seconds (0.1#10.140)