Separatis akan Mundur Jika Kiev Tarik Pasukan
A
A
A
DONETSK - Aksi saling tuding terus terjadi di Ukraina timur, dimana separatis pro-Rusia menyebut pemerintah Ukraina tidak pernah berniat untuk menarik mundur pasukan dari wilayah Ukraina timur. Separatis menegaskan, selama masih ada pasukan Ukraina, maka merekapun akan tetap menempatkan pasukan mereka di garda paling depan untuk melanjutkan pertempuran.
"Kami hanya akan menarik mundur pasukan dan alat tempur kami dari garis depan jika pemerintah Ukraina melakukannya terlebih dahulu sebagaimana tercantum dalam perjanjian Minsk," ucap salah seorang petinggi separatis, Denis Pushilin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (16/2/2015).
Bukan hanya itu, separatis juga menuding pasukan Kiev, mengerahkan senjata berat ke dekat garis kontak dengan pasukan mereka di Ukraina timur. Tindakan militer Ukraina itu dianggap sebagai aksi provokasi agar separatis melanggar perjanjian damai di Minsk.
Sementara itu, di sisi pemerintah Ukraina menyatakan, mereka hanya akan menarik pasukan jika situasi di Ukraina timur sudah benar-benar kondusif, dimana gencatan senjata sudah berjalan semestinya. Akan tetapi, hingga saat ini Kiev memandang situasi di wilayah tersebut masih jauh dari kata kondusif.
Juru bicara militer Ukraina, Andriy Lysenko sebelumnya mengatakan, dalam 24 jam terakhir saja separatis setidaknya melakukan 112 kali serangan ke beberapa wilayah yang dikuasai pemerintah. Hal ini, menurut Lysenko bukanlah sebuah tanda-tanda adanya gencatan senjata di Ukraina timur.
"Kami hanya akan menarik mundur pasukan dan alat tempur kami dari garis depan jika pemerintah Ukraina melakukannya terlebih dahulu sebagaimana tercantum dalam perjanjian Minsk," ucap salah seorang petinggi separatis, Denis Pushilin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (16/2/2015).
Bukan hanya itu, separatis juga menuding pasukan Kiev, mengerahkan senjata berat ke dekat garis kontak dengan pasukan mereka di Ukraina timur. Tindakan militer Ukraina itu dianggap sebagai aksi provokasi agar separatis melanggar perjanjian damai di Minsk.
Sementara itu, di sisi pemerintah Ukraina menyatakan, mereka hanya akan menarik pasukan jika situasi di Ukraina timur sudah benar-benar kondusif, dimana gencatan senjata sudah berjalan semestinya. Akan tetapi, hingga saat ini Kiev memandang situasi di wilayah tersebut masih jauh dari kata kondusif.
Juru bicara militer Ukraina, Andriy Lysenko sebelumnya mengatakan, dalam 24 jam terakhir saja separatis setidaknya melakukan 112 kali serangan ke beberapa wilayah yang dikuasai pemerintah. Hal ini, menurut Lysenko bukanlah sebuah tanda-tanda adanya gencatan senjata di Ukraina timur.
(esn)