Obama Sebut Dalai Lama Teman Baik, China Gusar

Jum'at, 06 Februari 2015 - 09:46 WIB
Obama Sebut Dalai Lama Teman Baik, China Gusar
Obama Sebut Dalai Lama Teman Baik, China Gusar
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyebut pemimpin spiritual Tibet, Dalai Laima, sebagai teman baik. Akrabnya Obama dan Dalai Lama itu membuat China gusar.

Komentar itu diucapkan Obama di televisi selama acara “National Prayer Breakfast” di Washington. Namun, Obama tidak menemui langsung Dalai Lama karena China mengawasi ketat dan telah mengeluarkan peringatan.

China selama ini menganggap Dalai Lama sebagai “tokoh separatis” yang menuntut kemerdekaan dari Beijing. Dia menjalani hidup di tanah pengasingan.

“Dia teman baik,” demikian respons Obama mengomentari Dalai Lama. ”(Dia) contoh kuat tentang apa artinya untuk menunjukkan kasih sayang dan menginspirasi kita untuk berbicara tentang kebebasan dan martabat semua manusia,” kata Obama.

Dalam acara di Washington itu, Dalai Lama berada di barisan penonton yang berseberangan dengan barisan tempat duduk Obama dan penasihat seniornya, Valerie Jarrett.

Obama tampak mengangguk dan tersenyum kepada Dalai Lama. Dia melambaikan tangan untuk Dalai Lama ketika acara dimulai. Panitia acara tahunan itu juga mengapresiasi kehadiran Dalai Lama dan disambut tepuk tangan.

Sedangkan pemerintah China masih gusar dengan keakraban Obama dan Dalai Lama. Pihak Beijing mengatakan, bahwa mereka menentang negara manapun yang melakukan pertemuan dengan Dalai Lama dalam keadaan apapun.

Kegusaran pemerintah China menjadi laporan media pemerintah Beijing, Xinhua, Jumat (6/2/2015).
”Chumming dengan separatis yang bermain api,” tulis media China itu,mengacu keakraban Obama dan Dalai Lama. ”Setiap pertemuan akan meredam momentum positif yang susah payah dibangun dalam hubungan antara China dan AS,” lanjut laporan itu.

Di luar hotel acara di Washington tersebut, hampir 100 pendukung Dalai Lama melambaikan bendera Tibet. Namun, di seberang jalan, sekitar 50 orang memprotes kehadirannya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6436 seconds (0.1#10.140)