Bersihkan Pelacur, Manusia Serigala Rusia Habisi 22 Wanita
A
A
A
ANGARSK - Seorang mantan perwira polisi Siberia, Mikhail Popkov, 50, dihukum penjara seumur hidup. Popkov yang dijuluki “manusia serigala” ini dituduh membunuh 22 wanita dengan dalih membersihkan kota dari pelacur.
Sebelum dibunuh, para korbannya diperkosa. Dia menjadi terdakwa kasus pembunuhan berantai yang terjadi tahun 1994-2000 di Kota Angarsk, Siberia, di sebelah selatan Rusia.
Dia dijuluki “manusia serigala” karena beraksi pada malam hari. Para korbannya yang rata-rata mengalami luka tusuk dan sabetan kapak ditemukan di hutan, pemakaman dan di pinggir jalan.
Dalam aksinya, mantan perwira polisi itu memikat korban dengan menawarkan tumpangan di mobil polisi. Kendati demikian, istrinya, Elena, 49, membela pria tersebut.”Dia seorang suami dan ayah yang sempurna,” katanya.
Selama ini Popkov menghindari penyelidikan polisi atas kasus pembunuhan berantai yang misterius. Aksinya terungkap, setelah satu-satunya korban yang berhasil melarikan diri serangan brutalnya, Svetlana M, memberikan kesaksian kepada penyidik polisi.
Svetlana mengaku diberi tumpangan mobil oleh Popkov. Namun, dia dibawa ke hutan, di mana dia dipaksa melakukan aksi asusila sebelum kepalanya hendak dihantam dengan batang pohon. Beruntung, dia berhasil melarikan diri.
Namun, polisi masih bimbang karena juga mempertimbangkan pembelaan istri Popkov. Polisi bahkan mulai ragu dengan kesaksian Svetlana.
Menurut Daily Mail, Kamis (15/1/2015), pembunuh berantai itu ditangkap pada tahun 2012 di Kota Vladivostok setelah petugas menemukan ada kecocokan DNA pelaku dengan bukti yang sudah mereka temukan. Untuk menyelidiki kasus itu, penyidik bahkan menguji 3.500 DNA polisi yang telah pensiun.
Sebelum dibunuh, para korbannya diperkosa. Dia menjadi terdakwa kasus pembunuhan berantai yang terjadi tahun 1994-2000 di Kota Angarsk, Siberia, di sebelah selatan Rusia.
Dia dijuluki “manusia serigala” karena beraksi pada malam hari. Para korbannya yang rata-rata mengalami luka tusuk dan sabetan kapak ditemukan di hutan, pemakaman dan di pinggir jalan.
Dalam aksinya, mantan perwira polisi itu memikat korban dengan menawarkan tumpangan di mobil polisi. Kendati demikian, istrinya, Elena, 49, membela pria tersebut.”Dia seorang suami dan ayah yang sempurna,” katanya.
Selama ini Popkov menghindari penyelidikan polisi atas kasus pembunuhan berantai yang misterius. Aksinya terungkap, setelah satu-satunya korban yang berhasil melarikan diri serangan brutalnya, Svetlana M, memberikan kesaksian kepada penyidik polisi.
Svetlana mengaku diberi tumpangan mobil oleh Popkov. Namun, dia dibawa ke hutan, di mana dia dipaksa melakukan aksi asusila sebelum kepalanya hendak dihantam dengan batang pohon. Beruntung, dia berhasil melarikan diri.
Namun, polisi masih bimbang karena juga mempertimbangkan pembelaan istri Popkov. Polisi bahkan mulai ragu dengan kesaksian Svetlana.
Menurut Daily Mail, Kamis (15/1/2015), pembunuh berantai itu ditangkap pada tahun 2012 di Kota Vladivostok setelah petugas menemukan ada kecocokan DNA pelaku dengan bukti yang sudah mereka temukan. Untuk menyelidiki kasus itu, penyidik bahkan menguji 3.500 DNA polisi yang telah pensiun.
(mas)