Presiden Israel Tolak Pembekuan Penerimaan Pajak Palestina
A
A
A
YARUSALEM - Presiden Israel, Reuven Rivlin mengatakan, dirinya menolak dengan tegas kebijakan pembekuan penerimaan pajak Palestina. Menurutnya, hal itu tidak sejalan dengan kepentingan Israel.
“Sanksi terhadap pemerintah Palestina harusnya sejalan dengan kepetingan Israel. Pembekuan penerimaan pajak Palestina tidak sesuai dengan kepentingan kita,” ungkap Rivlin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Maan News, Selasa (6/1/2014).
Israel membekukan pengiriman penerimaan pajak Palestina pada bulan Desember sebesar 500 juta shekel atau Rp1,5 triliun. Penerimaan pajak dari Israel merupakan salah satu pemasukan terbesar Palestina, selain bantuan internasional.
Selain Rivlin, pemerintah Amerika Serikat (AS) turut menolak kebijakan yang diambil oleh Perdana Menteri Benjamin Netantahu. AS menyebut langkah yang diambil Netanyahu sebagai sesuatu yang kontraproduktif, dan mampu memicu ketegangan lebih lanjut.
Sementara itu, dalam pernyataannya Rivlin juga tidak luput memberikan kritikan terhadap Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. “Presiden Abbas selalu menolak ajakan untuk bergenoisasi, dan lebih memilih mencapai kata sepakat dengan menggunakan cara kasar,” ungkapnya.
“Sanksi terhadap pemerintah Palestina harusnya sejalan dengan kepetingan Israel. Pembekuan penerimaan pajak Palestina tidak sesuai dengan kepentingan kita,” ungkap Rivlin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Maan News, Selasa (6/1/2014).
Israel membekukan pengiriman penerimaan pajak Palestina pada bulan Desember sebesar 500 juta shekel atau Rp1,5 triliun. Penerimaan pajak dari Israel merupakan salah satu pemasukan terbesar Palestina, selain bantuan internasional.
Selain Rivlin, pemerintah Amerika Serikat (AS) turut menolak kebijakan yang diambil oleh Perdana Menteri Benjamin Netantahu. AS menyebut langkah yang diambil Netanyahu sebagai sesuatu yang kontraproduktif, dan mampu memicu ketegangan lebih lanjut.
Sementara itu, dalam pernyataannya Rivlin juga tidak luput memberikan kritikan terhadap Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. “Presiden Abbas selalu menolak ajakan untuk bergenoisasi, dan lebih memilih mencapai kata sepakat dengan menggunakan cara kasar,” ungkapnya.
(esn)