Cerita Korban Oryong: 40 Menit Berada di Lautan Beku
A
A
A
JAKARTA - Tiga korban selamat kapal penangkap ikan milik Korea Selatan (Korsel), Oryong 501, yang tenggelam di laut Bering, Rusia, akhirnya kembali ke tanah air. Ketiganya mengaku senang bisa kembali ke tanah air, dan mengaku sangat sedih karena telah kehilangan banyak kawan dalam insiden tersebut.
Salah satu korban bernama Wanto asal Jawa Tengah menceritakan kisahnya selama dia berada di kapal, hingga insiden itu terjadi. Menurutnya, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat, sehingga sulit untuk bagi awak kapal untuk menyelamatkan diri.
"Kapal tersebut tenggelam karena diterjang ombak dengan tinggi lima hingga enam meter," ungkap Wanto saat ditemui awak media di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri indonesia pada Selasa (30/12/2014).
"Saya berada di laut setidaknya 40 menit, sebelum akhirnya saya diselamatkan. Tangan saya terasa beku, bahkan hingga saat ini tangan saya masih terasa kaku," Wanto melanjutkan. Dirinya mengatakan, berdasarkan keterangan dokter setempat, dia cukup beruntung karena bila dia sedikit saja telat diselamatkan, mungkin dia juga akan meninggal.
Dirinya mengaku tidak ingat apa-apa lagi setelah ditarik. Wanto mengaku, setelah diangkat ke atas kapal dia langsung pingsan. Menurut pengakuannya, suhu di perairan tersebut mencapai minus 21 derajat celcius.
Salah satu korban bernama Wanto asal Jawa Tengah menceritakan kisahnya selama dia berada di kapal, hingga insiden itu terjadi. Menurutnya, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat, sehingga sulit untuk bagi awak kapal untuk menyelamatkan diri.
"Kapal tersebut tenggelam karena diterjang ombak dengan tinggi lima hingga enam meter," ungkap Wanto saat ditemui awak media di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri indonesia pada Selasa (30/12/2014).
"Saya berada di laut setidaknya 40 menit, sebelum akhirnya saya diselamatkan. Tangan saya terasa beku, bahkan hingga saat ini tangan saya masih terasa kaku," Wanto melanjutkan. Dirinya mengatakan, berdasarkan keterangan dokter setempat, dia cukup beruntung karena bila dia sedikit saja telat diselamatkan, mungkin dia juga akan meninggal.
Dirinya mengaku tidak ingat apa-apa lagi setelah ditarik. Wanto mengaku, setelah diangkat ke atas kapal dia langsung pingsan. Menurut pengakuannya, suhu di perairan tersebut mencapai minus 21 derajat celcius.
(esn)